BINATANG BUAS TIDAK AKAN MEMBAHAYAKAN


 BINATANG BUAS TIDAK AKAN MEMBAHAYAKAN


"Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus," firman TUHAN" (Yesaya 65:25).

Saya melihat kebun yang lain penuh dengan segala jenis bunga, dan ketika saya memetiknya, saya berseru, "Bunga ini tidak pernah akan layu." Berikut saya melihat sebuah kebun yang penuh dengan rumput yang tinggi, sangat indah dipandang mata; berwarna hijau dan memantulkan warna perak dan emas, seakan dengan megah mengalun untuk memasyhurkan kemuliaan Yesus sebagai raja. Kemudian kami memasuki sebuah kebun yang penuh dengan segala jenis binatang-singa, domba, macan, serigala, yang kesemuanya bersatu dengan sempurna. Kami lewat di tengah-tengah mereka, dan mereka mengikuti kami dengan aman.

Kemudian kami memasuki sebuah hutan, tidak sama dengan hutan gelap yang ada di bumi ini; tidak sama sekali; tetapi terang dan semuanya mulia; cabang-cabang pohon-pohon bergerak ke sana ke mari, dan kami semuanya berseru, "Kita akan tinggal dengan aman di dalam hutan belantara dan tidur di hutan rimba." Kami melewati hutan itu, sebab kami sedang menuju ke Gunung Sion. Ketika kami dalam perjalanan, kami pun bertemu dengan suatu rombongan yang sedang menikmati kemuliaan tempat itu. Saya memperhatikan warna merah sebagai batas jubah mereka; mahkota mereka gilang-gemilang; jubah mereka putih bersih. Ketika kami menyalami mereka, maka saya bertanya pada Yesus siapakah mereka,Iamengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang mati sahid dibunuh karena Dia.

Bersama mereka terdapat anak-anak kecil yang tidak terhitung banyaknya; mereka juga memiliki tanda merah pada jubahnya. Gunung Sion sudah berada di depan kami, dan di atas gunung itu berdiri bait kudus yang mulia, dan di sekelilingnya terdapat tujuh gunung lain, yang di atasnya bertumbuh bunga mawar dan bakung. Saya melihat anak-anak kecil mendaki, atau kalau mereka mau, mereka menggunakan sayapnya untuk terbang ke atas puncak-puncak gunung tersebut dan memetik bunga yang tidak pernah layu itu. Di sekitar bait kudus itu terdapat segala macam pohon untuk memperindah tempat itu: pohon den, cemara, senobar, minyak, pacar belanda, delima, dan pohon ara yang cabang-cabangnya melengkung ke bawah sebab buahnya yang sangat lebat—inilah yang membuat tempat itu semuanya mulia .... Di sana saya melihat sebuah meja dari perak murni; berkilometer panjangnya, namun mata kita dapat melihatnya dengan jelas— Tulisan-Tulisan Permulaan, hlm. 49, 50.


Komentar