SION AKAH DITEBUS

 


SION AKAH DITEBUS

"Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar" (Yesaya 1: 27).

Kita boleh mempunyai suatu pemandangan tentang masa depan, kebahagiaan surga. Dalam Kitab Suci dinyatakan khayal-khayal tentang kemuliaan yang akan datang, pemandangan yang digambarkan oleh tangan Allah, dan keadaan-keadaan ini sangat berharga kepada jemaat-Nya. Oleh iman kita boleh berdiri di ambang kota yang kekal, dan mendengar sambutan yang sangat ramah yang diberikan kepada mereka yang dalam kehidupan ini bekerja sama dengan Kristus, menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk menderita karena nama-Nya .... Di sanalah orang-orang tebusan menghormati mereka yang memimpinnya kepada Juruselamat, dan semuanya bersatu dalam memuji Dia yang mati supaya umat manusia boleh mempunyai hidup yang terukur dengan kehidupan Allah. Pertempuran sudah selesai. Kesusahan dan pergumulan sudah berakhir. Nyanyian kemenangan memenuhi segenap surga sedang orang-orang tebusan memetik nada yang menggembirakan, Layaklah, Layaklah Anak Domba yang telah tersembelih, dan hidup lagi, seorang pemenang yang jaya—Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 506, 507.

Kapan pun seseorang meninggalkan dosa, yang merupakan pelanggaran hukum, hidupnya akan diselaraskan dengan hukum, dalam ketaatan yang sempurna. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus. Terang Firman dipelajari dengan cermat, suara hati nurani, perjuangan Roh, menghasilkan di dalam hati kasih yang tulus bagi Kristus, yang memberikan diri-Nya pengorbanan penuh untuk menebus seluruh pribadi, tubuh, jiwa, dan roh. Dan cinta dimanifestasikan dalam ketaatan ....

Pria dan wanita Kristen yang setia harus memiliki minat yang kuat untuk membawa jiwa yang bersalah pada pengetahuan yang benar tentang kebenaran di dalam Kristus Yesus. Mereka tidak boleh mengabaikan yang setia, petunjuk yang lembut dan penuh kasih yang begitu penting bagi para anggota baru yang bertobat sehingga tidak ada pekerjaan yang setengah hati. Pengalaman pertama seharusnya benar— Testimonies, jld. 6, hlm. 92.


Komentar