KESEJAHTERAAN DIJANJIKAN PADA UMAT YANG SISA



KESEJAHTERAAN DIJANJIKAN PADA UMAT YANG SISA

"Melainkan Aku akan menabur damai sejahtera. Maka pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya dan langit akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu kepada sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya' (Zakharia 8:12).

Dalam memberitakan kebenaran-kebenaran Injil yang kekal itu kepada segala bangsa, kaum, suku dan bahasa, jemaat Allah di bumi sekarang sedang menggenapi nubuatan dahulu kala, "Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan hasilnya."

Para pengikut Yesus, bekerja sama dengan malaikat-malaikat surga, dengan cepat mendatangi tempat-tempat di bumi yang dilalaikan; dan sebagai hasil pekerjaan mereka, kelimpahan buah-buah yakni jiwa-jiwa yang indah sedang bertambah-tambah. Pada masa kini, sebagaimana yang belum pernah terjadi, penaburan kebenaran Alkitab melalui sarana-sarana gereja yang berserah sedang mendatangkan kepada anak-anak manusia keuntungan-keuntungan yang diramalkan berabad-abad lamanya dalam perjanjian kepada Abraham dan kepada semua orang Israel-kepada gereja Allah di bumi dalam segala zaman—"Aku akan ... memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat."

Janji untuk memperoleh berkat ini seharusnya digenapi dengan ukuran yang limpah selama abad-abad yang mengikuti kembalinya orang-orang Israel dari negeri di mana mereka diperhambakan. Adalah menjadi rencana Allah supaya segenap bumi bersedia untuk kedatangan Kristus yang pertama, sama seperti sekarang jalan sedang disediakan untuk kedatangan-Nya yang kedua kali. Pada akhir tahun-tahun pembuangan yang telah merendahkan derajat mereka-dengan penuh kemurahan Allah memberikan kepastian kepada umat-Nya Israel, melalui Zakharia: "Aku akan kembali ke Sion .... Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran" .... Limpahlah pahala, baik secara jasmani maupun rohani, yang dijanjikan kepada mereka yang akan melakukan prinsip-prinsip kebenaran ini—Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 290, 291.


Komentar