DIA AKAN MENGUSIR MUSUH KITA


 DIA AKAN MENGUSIR MUSUH KITA

'Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal,Iamengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!' (Ulangan 33:27).

Masa sukar sedang menghadang di hadapan kita. Setiap orang yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran harus bangun, lalu menempatkan dirinya sendiri, tubuh, jiwa, dan roh, di bawah disiplin Allah. Musuh berada di jalur kita. Kita harus betul-betul bangun, berjaga-jaga terhadap dia. Kita harus mengenakan segenap kelengkapan senjata Allah. Kita harus mengikuti petunjuk yang diberikan melalui Roh Nubuat. Kita harus menyukai dan menuruti kebenaran untuk zaman ini. Ini akan menyelamatkan kita dari penerimaan penipuan dahsyat. Allah telah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. la telah berbicara kepada kita melalui kesaksian-kesaksian kepada gereja, dan melalui buku-buku yang telah menolong menjelaskan kewajiban kita sekarang dan posisi yang harus kita duduki sekarang. Peringatan yang telah diberikan, butir demi butir, hukum demi hukum, harus diperhatikan. Jika kita mengabaikannya, dalih apakah yang dapat kita berikan?—Pelayan Injil, hlm. 270.

Orang yang berdosa terbuka kepada kematian yang kekal, sampai ia memperoleh satu tempat persembunyian di dalam Kristus; dan sebagaimana sikap bermalas-malas dan tidak peduli bisa menghilangkan satu-satunya kesempatan untuk hidup, demikian pula sikap berlambatan serta acuh tak acuh akan membinasakan jiwa. Setan, musuh besar itu, ada di belakang setiap pelanggar hukum Allah yang suci, dan ia yang tidak merasakan adanya bahaya, dan tidak mencari naungan dari perlindungan yang kekal itu dengan sungguh-sungguh, akan menjadi mangsa si pembinasa itu—Alfa dan Omega, jld. 2, hlm. 128.

la yang telah menutup mulut singa di lubangnya dan telah berjalan-jalan di dalam nyala api bersama para saksi-Nya yang setia, tetap bersedia bekerja bagi kita untuk mengalahkan setiap kejahatan dalam diri kita ....Iatidak pernah mengusir orang yang menangis karena hati hancur—Seri Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 70.


Komentar