Keajaiban dalam Pandemi
Bolivia memberlakukan
lockdown di tengah
pandemi COVID-19.
Semua gereja ditutup, dan
kebaktian serta kegiatan gereja
lainnya dilarang karena takut
menyebarkan virus.
Kelompok-kelompok kecil orang
percaya mulai berkumpul di rumah-rumah di El Alto, kota terbesar
kedua di Bolivia.
Guillermo berdoa dengan
sungguh-sungguh. Bagaimana
orang bisa beribadah di tengah
pandemi?
Saat Guillermo berdoa, sebuah
ide muncul di benaknya. Mengapa
tidak meninggalkan kota dan
mengadakan kebaktian di tempat
yang sepi?
Dengan banyak berdoa, dan
dengan bantuan beberapa anggota
gereja, dia memutuskan untuk
menyembah Tuhan di salah satu
dari banyak bukit di sekitar kota.
Kelompok ini memilih sebuah bukit
yang dalam bahasa Aymara disebut
“WaƱa Quta”, atau “Danau Kering”.
Terletak di kaki gunung bersalju.
Delapan anggota gereja laki-laki
muncul untuk pertemuan Sabat
pertama.
Orang-orang itu tidak putus
asa, dan mereka terus bertemu
setiap hari Sabat. Saat mereka
berdoa dan beribadah, orang-orang
terus berdatangan. Setelah tiga
bulan, kelompok itu berkembang
menjadi 100 orang, dari gereja
Advent, Evangelikal, dan anggota
denominasi Kristen lainnya.
Dingin, hujan, dan keletihan
tidak menyurutkan semangat pria
dan wanita, serta kaum muda
dan anak-anak, untuk mendaki
bukit sejauh satu mil (2 kilometer).
Satu pemikiran muncul di benak
mereka, “Ayo terus berjalan. Tuhan
bersama kita.” Mereka percaya
kepada Tuhan dengan meditasi,
puasa, dan doa. Bertelut di atas
bukit, mereka berdoa dengan
penuh sukacita kepada Tuhan.
Merupakan berkat yang
sangat besar untuk bertemu di
bukit setiap hari Sabat. Banyak
orang mencari Tuhan di tengah
pergumulan mencari pekerjaan dan
penyakit. Mereka meninggalkan
bukit dengan air mata berlinang
dan keyakinan bahwa Tuhan tetap
memegang kendali dan akan
melakukan mukjizat besar dalam
hidup mereka. Mereka saling
menguatkan dengan Firman Tuhan
Filipi 4: 19, yang mengatakan, “Dan
Allahku akan memenuhi segala
kebutuhanmu menurut kekayaan
dan kemuliaan-Nya oleh Kristus
Yesus.”
Ketika dunia mengurangi
kegiatan karena pandemi, pemberitaan Injil yang kekal
tidak berhenti. Sebagai hasil dari
pertemuan mukjizat puncak
bukit selama pandemi, 13 orang
memberikan hidup mereka kepada
Tuhan melalui baptisan. Saat ini,
kelompok puncak bukit yang setia
telah menjadi kelompok lebih dari
50 anggota yang bertemu setiap
hari Sabat di aula sewaan.
Terlepas dari pandemi, Injil
menyebar di El Alto, kota terbesar
kedua di Bolivia. Tetapi bagian dari
El Alto masih belum memiliki gereja
Advent. Persembahan Sabat Ketiga
Belas triwulan ini akan membantu
mendirikan gereja di salah satu
lingkungan itu. Terima kasih telah
merencanakan Persembahan
Sabat Ketiga Belas yang murah hati
pada tanggal 24 September untuk
mendukung pendirian gereja ini
dan tiga gereja lainnya di Bolivia.
Oleh Andrew McChesney
Komentar
Posting Komentar