Berita Mission Sabat 8 | 21 Mei | Angola Antónia da Conceição Miguel Yele, 40 Tahun - Pengharapan di Tengah Pandemi

 

Pengharapan di Tengah Pandemi

COVID-19 telah mengubah hidup saya. Saya selalu percaya kepada Tuhan, dan saya sudah mulai berdoa sejak usia muda agar Tuhan membantu saya menemukan suami yang baik. Saya mendambakan seorang suami yang mengasihi Tuhan dan mau pergi ke gereja bersama saya. Tetapi ada pertanyaan yang besar yaitu: Gereja mana yang seharusnya kami hadiri? Sebagai seorang anak, saya menghadiri gereja dari orang tua saya di Angola, dan saya mengikuti dengan setia semua ritual gereja itu. Tetapi sepertinya ada yang kurang. Setelah saya menikah dengan seorang suami yang mengagumkan, saya pindah ke gereja yang lain. Empat tahun kemudian, saya beralih ke gereja yang ketiga. 

Namun saya masih merasa hampa. Ada sesuatu yang hilang. Apa yang saya dengar di gereja sepertinya tidak ada kaitan dengan kehidupan pribadi saya. Saya tidak yakin apakah Tuhan telah mengampuni dosa-dosa saya. Saya tidak yakin apakah Dia telah mengubah karakter saya menjadi serupa denganNya. Selain itu, suami saya tidak lagi pergi ke gereja dengan saya. Pada tahun 2020, terjadi penutupan akses di seluruh negara karena pandemi COVID-19. Gerejagereja ditutup, dan saya tidak bisa lagi menghadiri kebaktian. Saya mencari khotbah di YouTube dan menemukan dua program acara yang dibawakan oleh pendetapendeta Advent di televisi Hope Channel. Sementara saya menonton, saya juga membandingkan ayat-ayat Alkitab yang disampaikan dengan ayat-ayat dari Alkitab saya. Saya menyadari bahwa saya ebenarnya tidak benar-benar mengetahui Alkitab. Apa yang secara khusus menarik perhatian saya adalah pemeliharaan Sabat hari ketujuh dalam Alkitab. Saat saya menonton, salah satu pendeta sepertinya berbicara langsung kepada saya, “Siapa yang ingin Anda ikuti: ucapan-ucapan manusia atau firman Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Alkitab?” dia berkata. Pertanyaan itu sangat mengusik saya. Dari hati yang paling dalam, saya menjawab, “Saya ingin mengikuti apa yang Tuhan saya telah katakan dalam Firman-Nya.” Saya teringat seorang wanita muda yang pernah saya pekerjakan untuk membantu dalam pekerjaan rumah. Ketika dia pertama kali mulai bekerja, dia membersihkan dan memasak setiap hari sampai hari Jumat dan mengambil hari libur pada hari Sabtu. Dia menjelaskan bahwa setiap hari Sabtu dia ke gereja Advent. 

Tetapi setelah beberapa saat, dia berhenti pergi ke gereja dan bekerja untuk saya pada setiap hari Sabtu juga. Ketika saya menyadari pentingnya hari Sabat, saya berbicara kepada wanita muda itu. “Kamu tidak lagi ke gereja, kamu malah bekerja di rumah saya pada setiap hari Sabtu,” kata saya. “Kalau kamu berhenti ke gereja karena bekerja di rumah saya, pikirkan kembali. Mulai sekarang, kamu hanya akan bekerja untuk saya dari hari Senin sampai Jumat. Hari Sabtu itu hari yang suci.” Pada saat itu, pemberlakuan pembatasan karena pandemi sudah mulai longgar, dan wanita muda ini sudah bisa bergereja kembali. Saat ini, dia sedang mengikuti kelas persiapan untuk baptisan. Sementara itu, saya ingin tahu lebih banyak tentang Sabat, dan saya menelepon seorang pendeta Advent yang nomor teleponnya saya temukan di internet. Dia begitu ramah dan menawarkan beberapa buku untuk dibaca. Saya mulai berbakti pada hari Sabat dan dibaptis pada tahun 2021. 

Saat ini, saya adalah manusia baru, dan perubahan ini terus berlangsung setiap hari. Saya tahu Tuhan mengampuni dosa-dosa saya. Saya tahu dia sedang mengubah karakter saya menjadi serupa dengan-Nya. Bergabunglah dengan saya dalam doa agar suami saya dapat mengenal Tuhan dan bergereja bersama saya setiap hari Sabat. Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu mendirikan empat proyek di Angola, negara asal Antónia, yang terdiri dari sebuah sekolah Advent hari-Ketujuh di Luanda, sebuah gereja Advent dan sekolah dasar di Kota Belize, sebuah pusat konseling dan kekerasan rumah tangga di Kota Lombe, serta asrama pria di Universitas Advent Angola di Kota Huambo. Terima kasih telah merencanakan persembahan dengan murah hati. 

Oleh Antónia da Conceição Miguel Yele

Tips Cerita 

> Mintalah seorang wanita untuk membagikan kisah dari orang pertama ini. 

> Unduh foto-foto di Facebook: bit. ly/fb-mq. 

> Unduh Pos Misi dan Fakta Singkat dari Divisi Afrika Selatan–Samudra Hindia: bit.ly/sid-2022. 

> Cerita misi ini mengilustrasikan Tujuan Pertumbuhan Rohani No. 5 dari rencana strategis Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh “I Will Go, “Untuk pemuridan setiap individu dan keluarga dalam kehidupan yang dipenuhi oleh roh.” Empat proyek misi di Angola mengilustrasikan Tujuan Misi No. 4, “Untuk memperkuat institusi Advent hari-Ketujuh dalam menjunjung kebebasan, kesehatan holistik, dan pengharapan melalui Yesus, serta mengembalikan peta Allah dalam diri manusia.” Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web: IWillGo2020.org. 

Pos Misi 

> Orang Advent hari-Ketujuh pertama yang datang ke Angola bermula pada tahun 1922 ketika W.H. Anderson berkunjung dari suatu tempat di Afrika untuk mencari peluang dalam melakukan pekerjaan misi di negara tersebut. Pada tahun berikutnya, dia, T.M. French, dan J.D. Baker, setelah melakukan perjalanan mengelilingi negara itu selama sebulan, memilih sebuah lokasi di distrik Lepi, di plato bagian tengah. Pada tahun 1924 kantor pusat Misi Bersatu Atlantik Selatan didirikan. Pada tahun 1928, Misi Uni Angola diorganisasi, dan Anderson menjadi presiden dari tahun 1924 hingga 1933. 

 > Program radio Advent pertama di Angola disiarkan pada tahun 1953, dan pada tahun 1963 program Suara Nubuatan mulai disiarkan setiap minggu dari enam lokasi.  

Komentar