Sepenggal Kebenaran
> Ucapan Selamat Datang - Pemimpin Acara
> Lagu Pembukaan - "Angkat Dia Hingga Nyata" Lagu Sion Edisi Lengkap No. 306.
> Program Sabat Ketiga Belas - "Sepenggal Kebenaran"
> Persembahan Dikumpulkan
> Lagu Penutup - "Sorakkanlah P'rang" Lagu Sion Edisi Lengkap No. 483
>Doa Penutup
Saat itu hampir jam makan siang, dan pemimpin tim menelepon untuk memberitahu bahwa dia sedang dalam perjalanan untuk menjemput Niang di Maryville,Tennessee.
Niang sudah lapar.
Dia siap untuk menikmati bekal makan siangnya sambil mengobrol dengan mahasiswa penginjil literatur lainnya tentang pengalaman-pengalaman mereka pagi itu.
Lalu dia melihat seorang wanita sedang mengemas barang belanjaan ke dalam mobilnya di tempat parkir dari sebuah toko diskon. Sepertinya ada cukup waktu untuk berbicara dengan satu orang sebelum makan siang.
Niang menghampiri wanita tersebut dengan senyum cerah.
"Halo, bu,"dia menyapa. "Nama saya Niang, saya seorang mahasiswa yang sedang bekerja sambil berkuliah. Musim panas ini kami berusaha untuk mempromosikan nilai-nilai kekeluargaan dan membantu komunitas."
Niang merogoh tasnya dan mengeluarkan buku kesehatan yang mengajarkan cara mengolah tumbuh-tumbuhan dalam bentuk alaminya. Wanita itu menerima buku itu dan sekilas melihat sampulnya.
Melihat wanita itu hanya diam saja, Niang mengeluarkan buku masak.
"Apakah ibu suka memasak di rumah?" dia bertanya.
Kemudian dia juga menunjukkan kepada wanita itu sebuah buku renungan, versi klasik tiga belas bab oleh Ellen White, Steps to Christ.
Wanita itu memperhatikan ketiga buku yang ada di tangannya. Dia sepertinya sangat tertarik.
"Tetapi kamu menemui saya di hari yang tidak tepat," kata wanita itu. "Saya tidak membawa buku cek saya, dan saya tidak punya uang tunai."
"Kita bisa menerima pembayaran melalui kartu jika Anda tidak keberatan,"kata Niang.
"Oh, saya tidak mau menggunakan kartu debit karena suami saya tidak menyukai cara itu," kata wanita itu.
Tetapi dia terus memegang buku-buku itu. Dia sepertinya tidak ingin mengembalikan buku-buku tersebut.
Niang mengeluarkan beberapa buku lagi, termasuk karya Ellen White The Desire ofAges dan TheGreat Controversy atau buku Kerinduan Segala Zaman dan Kemenangan Akhir. Mengetahui bahwa wanita itu memiliki anak, dia menunjukkan beberapa buku anak-anak.
"Semua buku ini sangat bagus," kata wanita itu.
Dia tampaknya tidak bisa memilih satu dari buku-buku itu.
"Kamu tahu apa?"akhirnya wanita itu berkata. "Saya akan mengambil semua buku ini."
Memperkenalkan diri sebagai Cindy, dia menggunakan kartu debitnya untuk memberikan donasi karena buku-buku itu.
Setelah menyelesaikan transaksi, Niang bertanya apakah dia bisa berdoa bersamanya.
"Saya senang bisa berdoa," kata Cindy.
Tips Cerita
> Tantang para pendengar untuk berdoa kepada Tuhan setiap saat.
> Ketahuilah bahwa Niang belajar di i Universitas Advent bagian Selatan dan berencana menjadi seorang dokter gigi misi.
> Unduh foto di Facebook:bitly/fb-mq.
> Unduh Pos Misi dan Fakta Singkat dari Divisi Amerika Utara: bit.ly/NAD-2021.
> Ketahuilah bahwa cerita misi ini mengilustrasikan komponen-komponen dari strategi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh "I Will Go" yaitu: Sasaran Misi no. 2 "untuk memperkuat dan mendiversifikasi ; jangkauan Advent di kota-kota ' besar, melintasi Jendela 10/40, di antara kelompok orang yang belum terjangkau dan yang kurang terjangkau, dan kepada agama non-Kristen"melalui KPI 2.7,yang berbunyi, "Setiapdivisi mengidentifikasi semua populasi imigran/pengungsi yang ; signifikan di wilayah mereka [dan] memiliki inisiatif untuk menjangkau ; mereka;" Tujuan Pertumbuhan Rohani no. 5 "untuk pemuridan individu dan keluarga ke dalam kehidupan yang dipenuhi roh" melalui dua KPI— peningkatanyang signifikan dalam jumlah anggota gereja yang teratur berdoa, belajar | Alkitab, menggunakan Pedoman ; Pendalaman Alkitab Sekolah Sabat, membaca tulisan Ellen White, dan terlibat dalam perbaktian pribadi lainnya "(KPI 5.1) dan "peningkatan ! jumlah anakdari keluarga dan gereja ; Advent yang bersekolah di sekolah Advent." Pelajari lebih lanjut tentang strategi ini pada situs IWillGo2020. org.
"Bapa kami yang di Surga,"
Niang berdoa, "Terima kasih telah memberikan kami satu hari lagi untuk bisa hidup dan kesempatan untuk bertemu dengan Cindy. Waktumu sungguh sempurna. Ampunilah kami atas dosa dan kekurangan kami. Terima kasih karena Cindy dan keluarganya dalam keadaaan aman dari semua hal yang sementara terjadi saat ini. Saya berdoa agar Engkau memberikan mereka kedamaian dan penghiburan dalam berbagai hal yang tengah terjadi dalam hidup mereka. Tolong terus peluk mereka dengan kasih dan kehadiran-Mu.
Jika Cindy memiliki permintaan yang tak terucap dalam hatinya, tolong penuhilah itu semua. Bantulah dia untuk menemukan pengharapan dan kepercayaan kepada-Mu melalui Yesus Kristus. Amin."
Wajah Cindy berseri-seri setelah berdoa. Dan dia mulai menceritakan pergumulannya. Dia mengatakan bahwa keluarganya sementara menjalani masa yang sulit selepas mengalami penyakit dan kematian. Dia sedang mencari makna hidup yang lebih dalam dan ingin tahu lebih banyak tentang Tuhan.
Beberapa saat kemudian, Niang memuaskan rasa lapar badaninya dengan makan siang bersama para mahasiswa penginjil literatur lainnya. Dia berdoa agar Cindy dapat memuaskan rasa lapar rohaninya melalui kebenaran yang dia temukan di dalam buku-buku itu.
Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas saat ini akan sekali lagi membantu anak-anak pengungsi agar menerima pendidikan Advent. Persembahan ini juga akan membantu Divisi Amerika Utara untuk membangun perumahan staf misionaris di Sekolah Advent Palau, di Palau-Samudra Pasifik, untuk menyelesaikan fase kedua gedung olahraga multifungsi
di Sekolah Indian Holbrookdi negara bagian Arizona, AS serta untuk membuka gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan pusat komunitas di kota terpencil Igloolik di utara, Kanada. Terima kasih atas persembahan Anda yang berlimpah untuk membantu menyebarkan Injil di Divisi Amerika Utara.
Oleh Andrew McChesney
Komentar
Posting Komentar