Berita Mission 4 September 2021 - Dilema

Dilema

Seseorang memberi tahu ayah tentang Yesus di Irak. Ayah jatuh cinta dengan Yesus dan bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Namun, ibu memutuskan untuk tetap memeluk agama tradisionalnya.

Setelah beberapa waktu, hidup di Irak menjadi sulit bagi keluarga ini. Ayah, karena merasa takut akan keselamatan ibu dan kedua putrinya yang masih kecil, memindahkan keluarga untuk hidup sebagai pengungsi di Amerika Serikat.

Setelah tinggal di Michigan selama setahun, keluarga ini

pindah ke California. Ayah tidak tahan dengan musim dingin saat di Michigan. Suhu dingin menyebabkan rasa sakit pada luka-luka masa perang yang pernah dideritanya saat di Irak.

Di California, ayah dan ibu mengirim putri-putri mereka ke sekolah negeri. Tetapi ayah berdoa agar para gadis dapat belajar di sekolah Advent. Dia tidak mempunyai uang untuk membayar sekolah gereja dan, bahkan jika dia punya, dia tidak tahu satu orang Advent pun yang bisa memberi tahunya di mana menemukan sekolah itu. Tetapi dia terus berdoa. "Tolong, Tuhan," dia berdoa, "bantulah putri-putri saya untuk menerima pendidikan Advent.

Suatu hari, ayah mengunjungi bank makanan yang mendistribusikan 


Tips Cerita

Misi Advent tidak mengungkapkan nama-nama anggota keluarga atau lokasi mereka untuk melindungi privasi.

Unduh foto di Facebook: bit .ly/fb-mq.

Unduh Pos Misi dan Fakta Singkat dari Divisi Amerika Utara: bit.ly/NAD-2021. Ketahuilah bahwa cerita misi ini mengilustrasikan komponen-komponen dari rencana strategi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh berikut ini: Sasaran Misi no. 2 "untuk memperkuat dan mendiversifikasi jangkauan Advent di kota-kota besar, melintasi Jendela 10/40, di antara kelompok orang yang belum terjangkau dan yang kurang terjangkau, dan kepada agama non-Kristen" melalui KPI 2.7,yang berbunyi, "Setiapdivisi mengidentifikasi semua populasi imigran yang signifikan di wilayah mereka [dan] memiliki inisiatif untuk menjangkau mereka;" Spiritual Growth Objective no. 5"untuk memuridkan individu dan keluarga ke dalam kehidupan yang dipenuhi roh" melalui KPI 5.9,yang berbunyi, "Peningkatan jumlah anak dari keluarga dan gereja Advent yang bersekolah di sekolah Advent."Pelajari lebih lanjut tentang strategi ini pada situs IWIIGo2020.org.

 Pos Misi

> Divisi Amerika Utara terdiri dari delapan uni konferens, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kanada, dan Misi Guam-Mikronesia.

> Tidak ada bahasa resmi dari negara Amerika Serikat. Hampir semua orang berbicara bahasa Inggris, dan hampir semua pemerintahan, pendidikan, dan bisnis dijalankan dalam bahasa Inggris. Bahasa Spanyol adalah bahasa kedua yang paling banyakdigunakan dan diajarkan.

perbekalan kepada keluarga yang membutuhkan. Sementara menunggu untuk menerima makanan, ayah mulai berbicara dengan seorang sukarelawan dan mendapati bahwa pria tersebut adalah seorang pendeta gereja Advent. Selain itu, sukarelawan tersebut mengatakan kepadanya bahwa bank makanan itu diselenggarakan dan dijalankan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang bertepatan memiliki sekolah gereja.

Di rumah, ayah memberi tahu ibu kabar baik itu. Dia dan ibu dengan cermat telah menabung agar mereka dapat menimba ilmu kembali sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik untuk menghidupi keluarga. Mereka memutuskan untuk menggunakan uang yang berharga itu untuk membayar uang sekolah putri-putri mereka. Beberapa saat kemudian, ayah tiba di sekolah gereja dengan ibu dan kedua putri mereka yang berusia 9 tahun dan 11 tahun. Mereka duduk di kantor kepala sekolah, wajah mereka bersinar, sementara mereka menunggu informasi tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Kepala sekolah dan pendeta gereja, yang duduk di depan mereka, saling bertatapan, dan kemudian memandang ke arah ayah, ibu, dan anak-anak, perempuan itu. Antusiasme yang terpancar dari wajah orang tua dan para gadis itu menyentuh hati mereka.Tetapi uang yang telah ditabung selama ini oleh ayah dan ibu tidaklah cukup.

"Kami sangat berharap gadis-gadis ini bisa belajar di sini," kata kepala sekolah. "Tetapi, sayangnya, uang yang ada tidak

cukup untuk menutupi biaya sekolah."

Kepala sekolah berhenti sejenak dan menatap pendeta itu lagi. Dia melihat belas kasihan di matanya dan merasa terdorong untuk melanjutkan. "Kami akan mendaftarkan anak-anak perempuan ini di sekolah," katanya. "Mari melangkah dengan iman dan percaya bahwa Tuhan menyediakan bantuan untuk biaya sekolah entah bagaimana cara-Nya."

Keempat orang dewasa dan kedua gadis itu bertelut di lantai dan menundukkan kepala mereka.

"Ya Tuhan, kami membutuhkan bantuan-Mu," doa sang pendeta. "Tolong sediakanlah uang untuk pendidikan kedua gadis yang berharga ini."

Tak lama setelah keluarga ini pergi, kepala sekolah menerima panggilan telepon.

Sebuah kabar dari koordinator Pengungsi Advent dan Pelayanan Imigran untuk Divisi Amerika Utara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Ibu yang menelepon memberitahukan bahwa

dia mempunyai dana untuk membantu membayar uang sekolah anak-anak pengungsi yang mungkin ingin belajar di sekolah gereja. Dana tersebut, tuturnya, berasal dari umat Advent di seluruh dunia yang telah memberikan Persembahan Sabat Ketiga Belas pada tahun 2011.

Kepala sekolah hampir tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dengan segera, dia menelepon ayah untuk memberitahukan bahwa uang untuk biaya sekolah putri-putrinya telah disediakan. "Saya tahu Tuhan akan menjawab doa-doa kita!" Ayah berseru. Sebagian dari Persembahan
Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan kembali membantu para pengungsi di Divisi Amerika Utara. Semoga Tuhan menggunakan pemberian-pemberian Anda untuk menjawab lebih banyak doa seperti doa ayah dalam cerita ini. Bayangkan bertemu seseorang di surga yang telah belajar lebih banyak tentang Tuhan dan memutuskan untuk melayani Dia karena Anda memberi.

OlehTerri Saelee: Koordinator, Pengungsi Advent dan Pelayanan Imigran Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Divisi Amerika Utara.
Divisi Amerika Utara

Komentar