Berita Mission 20 Maret 2021 - Siswa Kelas Satu yang Gaduh

 
Siswa Kelas Satu yang Gaduh

Ibu guru Lyudmila bingung apa yang harus dilakukan dengan Matvei yang berusia 6 tahun yang duduk di kelas satu di sekolah Advent Hari Ketujuh di Bucha, Ukraina.

Ketika diangin bertanya selama pelajaran bahasa Ukraina, dia tidak duduk diam dan mengangkat tangannya seperti anak-anak lainnya. Sebaliknya dia berdiri.

"Di manakah saya harus menulis?" dia berteriak.

Selama pelajaran matematika, dia juga tidak duduk diam dan mengangkat tangannya.

"Sudah di halaman berapakah kita sekarang di buku teks ini?" dia berteriak.

Lyudmila mencoba menjelaskan kepada Matvei bahwa dia perlu duduk diam dan mengangkat tangannya ketika diangin bertanya. Tetapi sepertinya dia tidak mengerti. Teriakannya mengganggu kelas.

Anak murid kelas satu dengan cepat berteman dengan satu sama lain. Tetapi Matvei kesulitan berteman. Dia adalah anak pembuat masalah. Dia tidak peduli kepada teman-temannya. Jika dia tidak menyukai sesuatu yang mereka katakan, dia mendorong atau memukul mereka.

Lyudmila benar-benar bingung apa yang harus dilakukan terhadap Matvei. Ini merupakan pengalaman mengajar pertamanya setelah lulus dari universitas. Diangin membantu Matvei untuk belajar dan bisa berteman. Dia mencoba membuat pelajaran lebih menarik. Dia mencoba berbicara dengan Matvei. Tidak ada yang berhasil. Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Suatu ketika saat pulang dari


Pos Misi

> Ukraina memiliki sejarah Kristen yang panjang. Pada tahun 988, Pangeran Vladimir dari Kiev, yang dikenal sebagai Vladimir yang Agung, merundingkan pernikahan dengan Anna, saudara perempuan dari kaisar Bizantium, BasilI, dan memeluk agama Kristen Ortodoks bagian Timur. Dia kemudian menghancurkan banyak tempat pemujaan berhala dan mendirikan sejumiah gereja Kristen.

> Ajaran Advent diberitakan untuk pertama kalinya di daerah pantai Laut Hitam di Krimea dan Kaukasus oleh misionaris asal Jerman Perka dan Kandad. Setelah baptisan pada tahun 1886, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama dengan 17 anggota didirikan di Desa Berdibulat.

> Gereja Ortodoks dan kemudian Partai Komunis, memusuhi gereja Advent di Ukraina. Banyak anggota gereja dan pendeta dianiaya karena kepercayaan mereka dan menghabiskan hidup mereka bertahun-tahun di penjara. Beberapa dari anggota gereja meninggal di penjara khusus selama masa pemerintahan Stalin. Karena hal ini, gereja  kemudian dibangun sebagai lembaga bawah tanah, dan pembentukan organisasi gereja Advent baru dimulai pada tahun 1978.

Tips Cerita

> Ucapkan Matvei sebagai: Matt-VAY.

Nama ini berarti Matius.

> Nama anak itu telah diubah untuk melindungi privasinya.

> Tonton Lyudmila di YouTube:bit ly/Lyudmila-ESD.

>Unduh foto di Facebook (bit.ly/ fb-mq).

>Unduh Pos Misi dan Fakta Singkat ESD di: bit.ly/2021-ESD.

sekolah, hanya beberapa minggu lagi akan memasuki tahun ajaran baru,a berpaling kepada Tuhan dalam doa.

"Ya Tuhan, aku memohon kepada-Mu akan kesabaran dan hikmat untuk menemukan cara mengendalikan anak ini " doanya.

Di pagi hari, dia kembali berdoa.

"Tuhan, tolong tuntunlah aku saat mengajar hari ini," katanya. "Tunjukkanlah padaku cara mengarahkan Matvei dan bagaimana cara mendidiknya. Bantu saya untuk menjadi guru yang baik bagi semua siswa."

Lyudmila berdoa untuk Matvei setiap pagi dan setiap malam selama enam minggu. Suatu hari, dia mengamati perubahan besar di kelas. Matvei tidak berdiri dan meneriakkan pertanyaannya. Sebaliknya,a duduk diam dan mengangkat tangannya. Dia berhenti mengabaikan, mendorong, atau memukul anak-anak yang lain. Sebagai gantinya, ia berbicara dengan sopan kepada mereka.

Matvei melihat bahwa salah satu anak lelaki di kelasnya kehilangan pensil dan dia tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru.

"Ini," katanya. "Ambil punyaku."

Hati Lyudmila tergugah. Matvei hanya mempunyai satu pensil, namun dia memberikan pensilnya itu. Anak lelaki lain melihat bahwa Matvei membutuhkan pensil dan memberikannya salah satu miliknya.

Matvei mulai memiliki teman. Anak-anak menyukainya. Dia baik dan murah hati. Dia rela berbagi apa pun yang dimilikinya.

Bagi Lyudmila, itu adalah pelajaran  berharga.

"Saya mengerti bahwa kita adalah anak-anak Tuhan "katanya. "Tuhan menunjukkan kesabaran

dan kasih yang begitu besar kepada kita. Tuhan bekerja sepanjang hidup kita untuk memurnikan karakter kita. Dia menyatakan sebuah keajaiban dalam hidup saya. Saya tidak pernah berpikir Dia bisa mengubah Matvei dengan begitu cepat."

Dia menambahkan: "Saya belajar bahwa ketika kita melakukan segala sesuatu yang kita bisa, Tuhan melakukan bagian yang mustahil bagi kita."

Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu sekolah Lyudmila dalam membangun gedung sekolah sendiri. Saat ini sekolah meminjam ruang kelas dari perguruan tinggi Advent, dan persembahan Anda akan membantu anak-anak belajar di tuang kelas mereka sendiri. Terima kasih telah merencanakan persembahan dengan murah hati.

Oleh: Andrew McChesney.

Komentar