Berita Mission 20 Februari 2021 - Kecelakaan Mobil di Hari Sabat

Kecelakaan Mobil di Hari Sabat

Lebih dari segala hal, Anna yang berusia 16 tahun menginginkan jaringan internet di rumahnya di sebuah desa terpencil di Timur Jauh Rusia.

Itu tahun 2003, ketika dia tidak ingin ketinggalan fenomena baru ini.

Ayah dan ibunya setuju berkendara mengantar Anna ke toko untuk membeli modem pada hari Sabat pagi. Mereka bukan anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Namun, Anna rupanya telah dibaptis sekitar setahun sebelumnya setelah belajar tentang Yesus dari neneknya. Dia tahu bahwa berbelanja pada hari Sabat itu salah, tetapi dia sangat menginginkan jaringan internet.

Hal terakhir yang diingatnya

adalah meninggalkan rumah dan masuk ke dalam mobil.

Di kemudian hari, neneknya menceritakan apa yang terjadi.

Ayah mengemudi melebihi batas kecepatan ketika melaju di jalan bersalju yang licin menuju toko. Tiba-tiba, mobil meluncur ke jalur yang berlawanan dan ditabrak truk. Ayah dan ibu meninggal karena luka parah sedangkan sopir truk menderita patah kaki. Anna dirawat di rumah sakit dalam keadaan koma, dan dokter memprediksikan dia tidak akan bertahan hidup. Nenek berpuasa dan berdoa serta meminta anggota gereja lainnya untuk bergumul bersamanya. Yang mengejutkan dokter, Anna sadar dari koma hanya dalam tiga hari dan pulih dengan cepat. Dalam dua bulan, dia bisa kembali ke sekolah, dan menyelesaikan kelas sepuluh bersama teman-temannya.

Nenek tinggal dengan Anna, memberikan dukungan fisik dan ro

Tips Cerita
> Unduh foto di Facebook (bit.ly/ fb-mq).
> Unduh Pos Misi dan Fakta Singkat ESD di: bit.ly/2021-ESD.

Fakta Singkat
> Federasi Rusia adalah negara terbesar di dunia. Dengan 6,6 juta mil persegi (17 juta km2), itu mencakup hampir sepersepuluh dari luas daratan bumi.
hani, di rumah keluarganya di Desa Novoshatinsk di wilayah Primorye. Namun Anna tenggelam dalam kesedihan yang pilu. Dia merasa sangat bersalah atas kematian orang tuanya. Dia tidak menyalahkan Tuhan. Dia mengetahui bahwa bukan Tuhan yang menyebabkan kematian orang tuanya. Tetapi dia juga tahu bahwa berbelanja di hari Sabat adalah salah. Dia berharap bahwa dia seharusnya memberitahu orang tuanya untuk tinggal di rumah. Mereka bisa menunggu setelah hari Sabat untuk memperoleh jaringan internet. Dia menyalahkan dirinya sendiri atas kematian mereka.

Rasa bersalah yang kelam itu mengikuti Anna ketika dia pindah ke kota pelabuhan Vladivostok untuk kuliah di universitas. Dia menghadiri ibadah di gereja Advent satu-satunya yang ada di kota itu, tetapi dia tidak pergi setiap Sabat. Dia pergi cukup sering hanya untuk membuat neneknya bahagia. Dia tahu bahwa dia tidak menjalani kehidupan yang saleh, dan rasa bersalahnya semakin dalam.

Nenek berdoa untuk Anna, dan menelepon setiap hari.

"Sudahkah engkau membaca Alkitab hari ini?" Nenek akan bertanya dengan lembut.

Jika Anna mengatakan bahwa dia sudah membaca, maka nenek akan bertanya tentang apa yang dibacanya.

"Apakah engkau sudah berdoa hari ini?" Nenek akan berkata."Jangan lupa berdoa."

Nenek meminta Anna untuk menceritakan pergumulannya dan berdoa untuknya melalui telepon.

Di universitas, Anna bertemu dengan seorang dosen Advent yang membantu tugas kuliahnya. Dosen itu juga berdoa untuknya dan meminta gereja mendoakan Anna.

Anna teringat akan pembaptisannya dan berdoa meminta pengampunan.

"Saya merasa bahwa hidup saya salah "dia berdoa. "Saya merasa bahwa saya hidup dalam kegelapan. Hidup tanpa-Mu tak ada gunanya. Bantulah saya Tuhan untuk bisa memiliki sahabat-sahabat yang baik di gereja. Berilah saya sifat yang suka bersahabat. Ajarilah saya untuk terbuka. Tolonglah saya untuk selalu dapat berdoa dan membaca Alkitab."

Anna mulai berbicara kepada Tuhan secara teratur. Dia membaca buku "Kemenangan Akhir"oleh Ellen White yang diberikan nenek beberapa waktu sebelumnya. Dia mencoba memahami kesulitan yang dialami Martin Luther dan para reformator lainnya, dan dia menyadari bahwa Tuhan mengampuni orang berdosa, bahkan yang paling buruk sekalipun. Dia akhirnya meninggalkan kebiasaan buruknya.

Anna mulai menelepon nenek setiap hari alih-alih menunggu untuk dihubungi.

Imannya bertumbuh, dan dengan hati yang gembira dia pergi ke gereja setiap hari Sabat untuk mencari Tuhan. Dia meyakini bahwa Tuhan telah mengampuni dosa-dosanya dan tidak mengingatnya lagi. Sebuah beban besar terangkat dari hatinya.

Saat ini Anna berusia 32 tahun dan bekerja sebagai Dosen. Dia juga adalah pemimpin Pathfinder dan melayani sebagai sekretaris gereja. Dia tidak tahu mengapa kecelakaan itu terjadi, tetapi dia tidak lagi khawatir mengenai hal itu.

"Memang banyak orang yang mengatakan kepada saya bahwa itu bukan salah saya, tetapi saya yakin bahwa sesuatu hal tidak terjadi secara kebetulan," katanya."Bahkan jika kecelakaan itu kebetulan, faktanya tetap bahwa itu terjadi pada hari Sabat. Sampai saat ini terkadang saya berpikir tentang apa yang mungkin telah terjadi. Tetapi kenyataannya adalah bahwa kecelakaan itu memang terjadi, dan itu mengubah hidup saya. Saya punya satu kehidupan sebelum kecelakaan dan satu kehidupan sesudahnya.

Anna begitu bersyukur atas doa-doa neneknya, yang sekarang berusia 80 tahun, dan juga doa anggota gereja lainnya. Dia mengatakan mereka membantu mengubah hidupnya.

"Saya yakin bahwa banyak masalah saya terselesaikan karena gereja berdoa untuk saya," katanya. "Tidak ada yang berharga dalam hidup ini tanpa Tuhan.

Bagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas tiga tahun lalu telah digunakan untuk membantu membangun gedung baru dari gereja yang dihadiri Anna di Vladivostok. Terima kasih telah mendukung gereja Advent di Vladivostok dengan persembahan misi dan doa Anda.

Oleh: Andrew McChesney.

Komentar