Berita Mission 9 Januari 2021 - Karunia Bahasa Roh


Karunia Bahasa Roh

Anatoly berjanji kepada Tuhan untuk melayani sebagai seorang pendeta setelah disembuhkan dari penyakit yang telah lama dideritanya di Kazakhstan, tetapi ia tidak memiliki harapan untuk masuk ke seminari. Dia berasal dari keluarga yang tidak mampu di desa yang sangat miskin, dan dia tidak punya uang. Dengan terpaksa, Anatoly pindah ke Rusia untuk bekerja.

'Ya Tuhan, apa yang Engkau inginkan dariku?"dia berdoa setiap hari.

Saat dia berdoa, dia merasakan jawaban Tuhan, "Belajarlah menjadi penerjemah bahasa'

Anatoly tertawa. Dia bukan seorang siswa yang pintar. Selain itu, semua orang di keluarganya bekerja sebagai teknisi. Tidak ada yang menguasai bahasa asing.

Karena tidak bisa melupakan gagasan mengambil kelas bahasa, ia kembali ke ibunya di Ushtobe, Kazakhstan.

"Ibu, aku ingin belajar menjadi penerjemah,' katanya.

Ibu terkejut. "Nak, kau hanya tahu bahasa Rusia dan Kazakh."kata ibunya. "Pekerjaan semacam itu tidak cocok untukmu."

Gagasan itu terus-menerus muncul dalam pikiran Anatoly, sehingga ibu Anatoly setuju untuk pergi bersamanya ke Taldikurga, kota terdekat dengan sebuah perguruan tinggi yang menawarkan kelas bahasa Inggris. Anatoly gagal dalam ujian masuk, dia dan ibu pulang ke rumah dengan sedih.

Tetapi Anatoly tetap tidak bisa melupakan gagasan itu. Suatu hari, dia membaca Alkitab di bawah pohon dan untuk pertama kalinya dia menyadari bahwa kemampuan berbicara berbagai bahasa adalah karunia dari Roh Kudus.


Dia membaca: "Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan


Tips Cerita
> Tunjukkan Zaoksky, Rusia, di peta. Itu terletak di selatan Moskow. Tunjukkan juga Kazakhstan, Kirgistan, dan Argentina pada peta.
> Unduh foto di Facebook (bit.ly/ fb-mq).
> Unduh Pos Misi dan Fakta Singkat ESD di: bit.ly/2021-ESD.
hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan,  Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu" (1 Korintus 12:8,10).

Anatoly menundukkan kepalanya dan berdoa: "Tuhan, tolong berikan padaku karunia ini."

Sebulan kemudian, saat berjalan di sepanjang rel kereta api dia menemukan buku teks percakapan bahasa Inggris yang tergeletak di tanah. Kembali ke rumah, ia membuka buku itu dan membaca frasa sederhana dalam bahasa Inggris dan Rusia. Setelah membaca dua halaman, dia menutup buku itu dan mencerna apa yang baru saja dia baca. Dia mengingat setiap kata yang baru saja dia baca
dalam bahasa Inggris. Terhenyak, dia bisa mengucapkan setiap kata bahasa Inggris berulang kali dalam benaknya.

"Ini mustahil," pikirnya. "Ini seperti mimpi."

Dia membuka buku itu dan membaca 10 halaman lagi.

Menutup buku, lalu memberikan buku itu kepada ibunya. "Ibu, baca apa saja dari buku ini dalam bahasa Rusia," katanya.

Ibunya membaca beberapa frasa, dan Anatoly menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Dengan terkejut, dia bertanya-tanya apakah dia telah menerima karunia bahasa roh yang dia doakan.

Anatoly mengikuti kursus bahasa Inggris di tempat di mana dia tinggal dan dalam dua bulan dia mencapai tingkat menengah. Lalu dia pergi memanen semangka. Dengan uang dari hasil panen, ia membeli laptop pertamanya.

Dia memanen lebih banyak lagi semangka dan menggunakan uang itu untuk dapat mengakses internet dan membeli ponsel. Dengan barang miliknya yang baru, ia belajar bahasa Inggris secara daring lebih baik lagi.

Tahun berikutnya dia mendaftar di perguruan tinggi dimana dia pernah gagal dalam ujian masuk. Kali ini, ia memperoleh nilai sempurna. Bahasa Inggrisnya sangat bagus sehingga perguruan tinggi mengirimnya untuk mengikuti
perlombaan tingkat nasional. Rektor perguruan tinggi tersebut, yang selalu menegur Anatoly karena tidak pernah mengikuti kelas pada hari Sabtu, berubah pikiran ketika Anatoly menempati peringkat kedua dan memenangkan 200 dolar AS dalam perlombaan tingkat nasional itu.

"Pergi ke gereja!" kata rektor. "Bahkan, akupun akan pergi denganmu." Dan dia melakukannya.

Anatoly lulus dengan tanda kehormatan dalam dua bahasa, Inggris dan Turki.

Dia tidak menyerah dengan hanya menguasai bahasa Rusia, Kazakh, Inggris, dan Turki. Dia mempelajari bahasa Spanyol sambil belajar di sekolah Advent di Kirgistan selama empat bulan. Kemudian para pemimpin gereja mengutusnya ke Argentina untuk menyempurnakan bahasa Spanyolnya, di sana juga ia belajar bahasa Portugis. Ketika dia kembali, dia bekerja sebagai penerjemah dan guru bahasa untuk gereja Advent di Kazakhstan selama tiga tahun. Setelah itu mimpinya menjadi kenyataan. Sembilan tahun yang lalu ia berjanji kepada Tuhan untuk melayani sebagai seorang pendeta, akhirnya dia dikirim ke Universitas Advent Zaoksky.

Anatoly sangat yakin bahwa karunia bahasa roh dan karunia Roh lainnya tidak hanya untuk gereja Kristen mula-mula dalam Kisah Para Rasul.
"Tuhan yang sama hari ini adalah juga Tuhan yang sama pada hari kemarin," katanya. "Jika kita meminta karunia-Nya, Dia akan memberikannya kepada kita. Mengapakah kita tidak memiliki karunia Roh? Itu hanya karena kita tidak meminta."

Seorang teman pernah memberitahu Anatoly bahwa dia belum pernah menerima karunia Roh. Anatoly bertanya kepadanya apakah dia pernah meminta.

Dia menatap Anatoly dengan kagum. "Tidak, saya belum pernah meminta," katanya.

Anatoly berencana untuk kembali ke Kazakhstan dan melayani Tuhan sebagai seorang pendeta setelah wisuda.

"Bayangkan, seorang anak laki-laki Kazakh yang miskin bisa berbicara banyak bahasa," kata Anatoly. "Tuhan itu luar biasa!"

Bagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu Sekolah Kristen Zaoksky agar dapat membangun gedung sekolah sendiri yang terletak di kampus Universitas Advent Zaoksky. Saat ini Sekolah Kristen Zaoksky meminjam ruang kelas dari universitas, dan persembahan Anda akan membantu anak-anak sekolah belajar di ruang kelas mereka sendiri. Terima kasih telah merencanakan persembahan yang berlimpah.

Oleh: Andrew McChesney

Komentar