Berita Mission 2 Januari 2021 - Kontroversi Kartu Memori

 Kontroversi Kartu Memori

Alyona ingin segera kembali ke Universitas

Advent Zaoksky karena lampu bus padam dan alat pemanas rusak ketika dalam perjalanan bus musim dingin.

Mahasiswa lain dalam kelompok nyanyinya merasakan hal yang sama. Mereka lelah, dan mereka tidak tahu apakah bus bisa diperbaiki. Bus yang mengangkut sepuluh orang ini baru saja menempuh lima jam perjalanan dari total 12 jam rute Zaoksky, Rusia, ke Minsk, Belarus.

Para mahasiswa memutuskan untuk menghubungi ayah Alyona yang berada di universitas agar bisa datang dan membantu. Ayah Alyona, yang banyak mengetahui bagaimana cara memperbaiki mobil dan bus, meminta mereka

menunggu di pompa bensin terdekat dan dia akan segera berangkat kesana untuk membantu.

Mereka menunggu selama empat jam sampai ayah Alyona tiba. Lalu mereka menunggu selama dua jam selagi ayah Alyona memperbaiki bus. Saat mereka menunggu, mereka bercakap dengan seorang pria jangkung, berotot yang bekerja di pompa bensin. Pria itu sangat baik, dia memberi mereka minuman herbal yang tersedia dicangkir untuk diminum secara gratis dan tak terbatas saat mereka menunggu.

Akhirnya, bus selesai diperbaiki dan siap untuk berangkat. Para mahasiswa menaiki kendaraan, mengucapkan terima kasih kepada ayah Alyona atas bantuannya, dan melanjutkan perjalanan ke Minsk.

Sekitar satu jam kemudian, Alyona tiba-tiba merasakan keinginan yang kuat untuk kembali ke pompa bensin. Dia

ingin memberikan kartu memori (sejenis USB) yang berisi data buku "Kemenangan Akhir"oleh Ellen White kepada pekerja pompa bensin yang baik itu. Kartu memori ini merupakan alat untuk bersaksi yang dia dan teman-temannya suka berikan kepada orang asing.

"Kita harus kembali ke pompa bensin," Alyona mengumumkan.

Kelompok itu mengeluh keberatan.

"Kita harus memberikan kartu memori kepada pria itu," Alyona bersikeras.

"Ya, kita seharusnya memberinya kartu memori," kata seorang mahasiswi, Nikita. "Tetapi kita tidak akan kembali ke sana."

Para mahasiswa mendiskusikan dilema yang mereka hadapi selama 10 menit.

Mereka ingin memberikan kartu memori kepada pekerja yang baik itu, tetapi sepertinya ini bukanlah penggunaan waktu yang tepat untuk kembali ke sana, Nikita bersikeras mendesak mereka agar tetap melanjutkan perjalanan ke Belarus.

Tiba-tiba, Nikita berubah pikiran. "Kita harus kembali," katanya.

"Mengapa!"Semua orang berseru serempak. Nikita tampak malu.

"Aku lupa ponselku di pompa bensin,"kata Nikita sambil menundukkan kepala,
Tips Cerita
> Temukan Zaoksky, Rusia, di peta. Itu terletak di selatan Moskow. Tunjukkan rute ke Minsk, Belarus.
> Tonton Alyona di YouTube: bit.ly/AIyona-ESD.
>Unduh foto di Facebook (bit. Iy/fb-mq).
>Unduh Pos Misi dan Fakta Singkat ESD di: bit.ly/2021-ESD

Bus berbalik. Semua orang dalam bus senang. Alyona lebih senang lagi. Mereka ingin bersaksi kepada pekerja di pompa bensin itu. Tetapi kemudian Nikita sadar bahwa badan pria itu besar dan berotot. "Mungkin dia tidak akan mengambil kartu memori ini " katanya. "Dia jelas-jelas bukan seorang Kristen, dan kita melihat dia merokok saat kita menunggu."

Selama satu jam berikutnya, para mahasiswa ribut membicarakan apakah pekerja tersebut akan menerima pemberian kartu memori. Ketika bus semakin dekat dengan pompa bensin, Alyona berdoa mewakili kelompok itu."Ya Yesus, tolong buka hati pekerja yang kami temui di pompa bensin sehingga dia akan menerima kartu memori dan membaca informasi di dalam kartu tersebut," katanya.
Ketika bus berhenti di stasiun pengisian bahan bakar, pekerja itu keluar dari gedung. Di tangannya ada ponsel Nikita. Dia telah menunggu.

Alyona mendekati pria itu. Dia merasa malu dan kecil berhadapan dengannya, tetapi dengan berani dia mengeluarkan kartu memori itu.

"Tolong ambillah ini," katanya. "Kami orang Kristen dan percaya kepada Yesus. Kami ingin memberikan hadiah ini kepada Anda. Mungkin ini akan membantu Anda dalam hidup Anda."

Semua mahasiswa memandang pria itu. Apakah dia akan mengambil kartu memori itu?

Bibir pria itu memperlihatkan senyuman yang lebar. Wajahnya berseri.

"Terima kasih banyak" dia berkata. "Aku pasti akan membuka kartu memori ini."

Alyona tidak tahu apakah pria ini menepati janjinya, tetapi Alyona tidak merasa khawatir. Pekerjaan Roh kuduslah yang meyakinkan pria ini untuk membaca "Kemenangan
Akhir" yang ada dalam kartu memori tersebut Bagian para mahasiswa hanya membagikan kartu memori.

"Tidak ada alasan untuk takut berbagi mengenai Yesus," kata Alyona. "Kita meremehkan kuasa Roh Kudus. Roh Kudus sangat berkuasa. Ada juga orang-orang yang lebih baik dari yang kita pikirkan, dan mereka sebenarnya ingin mengetahui tentang Yesus"

Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu Sekolah Kristen Zaoksky, tempat Alyona bersekolah saat sekolah dasar dan sekolah menengah, untuk membangun gedung sekolah yang terletak di kampus Universitas Advent Zaoksky. Saat ini Sekolah Kristen Zaoksky meminjam ruang kelas dari universitas, dan persembahan Anda akan membantu anak-anak sekolah belajar di ruang kelas mereka sendiri.

Oleh: Andrew McChesney

Komentar