BERITA MISSION 21 NOVEMBER 2020 - Tiga Serangan kepada Pelajar Alkitab

 Tiga Serangan kepada Pelajar Alkitab

Pendeta Samson memberikan pelajaran Alkitab dari Wahyu kepada Alka dan 14 anggota keluarganya di kamar tidur besar di rumah mereka di Amritsar, India.

Dia berdiri di salah satu ujung ruangan, sebuah Alkitab di tangan, ketika dia berbicara kepada anggota keluarga yang duduk di tempat tidur dan di lantai.

"Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya,"ia membaca dari Wahyu 12:9.

Ayah mertua Alka, Shashipal, melompat dari lantai dan mendekati pendeta dengan mengancam.
"Mengapakah kamu berkhotbah tentang Yesus?"

Dia berteriak dengan amarah di matanya."Aku berkuasa di bumi ini."

Pendeta Samson merasakan bahwa setan berusaha menakutinya. Dia ingat kata-kata 1 Yohanes 4: 4, "sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."

"Jangan takut," katanya kepada keluarga. "Ayo bertelut dan berdoa." Shashipal menolak untuk bertelut dan terus berteriak. Pendeta Samson meletakkan tangan di kepala pria tua itu dan menatap langsung ke matanya.

"Kamu, Iblis, sudah dikalahkan oleh kematian Yesus di salib Kalvari," katanya. "Aku dibasuh oleh darah Yesus. Kamu tidak memiliki kuasa atas saya. Kamu tidak memiliki kuasa atas teman-teman saya yang berdoa bersama saya. Yesus ada di sini. Roh Tuhan telah turun atas kita untuk mengalahkan Iblis. Dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus dan dengan darah-Nya, saya mengklaim kuasa dan menegur kamu, Iblis.

Fakta Singkat
> Punjab, sebuah negara bagian India yang berbatasan dengan Pakistan, adalah jantung dari komunitas Sikh.
>Amritsar dikenal karena kemampuannya memproduksi industri papan catur kayu, dan bidak catur.
>Kata Punjab terdiri dari dua kata Persia, panj("lima") dan ab ("air"), yang berarti tanah lima air, atau sungai (Beas, Chenab, Jhelum, Ravi, dan Sutlej).
>Tonton Alkadi YouTube: bit.ly/ Alka-Mattu.
>Unduh foto di Facebook (bit ly/fb-mq).
Dalam nama Yesus, keluarlah dari padanya dan pergi"

Shashipal bertelut. Berbicara perlahan dan tenang, pria tua itu berkata: "Terima kasih, Yesus."

Setan itu telah pergi.

"Amin, puji Tuhan!" Pendeta Samson berkata dan memimpin keluarga itu bernyanyi: "God Is So Good"

Seminggu kemudian, Pendeta Samson melanjutkan pelajaran Alkitab dan membaca dalam Wahyu 12:11,"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba."

Ketika dia mengucapkan kata-kata itu, putra Alka yang berusia 16 tahun, John, mulai menggeram
seperti singa. Lalu dia meringkik seperti keledai, menyalak seperti anjing dan mendesis seperti ular. "Saya tidak ingin pendeta datang ke sini dan berdoa," katanya. "Jangan mengucapkan nama Yesus di rumahku."

Pendeta Samson merasakan bahwa ini adalah Iblis yang sama dengan minggu sebelumnya dan  bahwa ia telah kembali dengan bala  bantuan.

 "Jangan takut," katanya. "Ayo cepat dan berdoa"

Keluarga berpuasa dari  makanan dan air selama siang hari  selama tiga hari. Pada hari ketiga,

 pada hari Jumat malam, pendeta kembali ke rumah Alka untuk belajar Alkitab. John tersenyum ketika dia bergabung dengan keluarga sambil bertelut untuk berdoa. Alih-alih menggeram, meringkik, menggonggong atau mendesis, ia diam-diam mengambil tangan pendeta dan meletakkannya di kepalanya. "Tolong doakan aku," katanya. "Saya merasa lemah dan hati saya terasa berat. Kepala saya sakit"

Pendeta Samson berdoa untuknya dan John tidak pernah membuat suara binatang lagi.

Tetapi itu bukan akhirnya.

Minggu berikutnya,

Pendeta Samson membaca tentang perlunya orang Kristen mengenakan perlengkapan senjata Allah untuk melawan Iblis dalam Efesus 6:10-18. Ketika dia
membaca, suami Alka, Surinder, menoleh ke John dan meraung:

"Di mana setan-setan yang ada di dalam dirimu? Tidak ada setan di dalam kamu lagi. Mereka ada di dalam saya!"

Pendeta Samson mengundang keluarga itu untuk bertelut. Setelah berdoa, ia meminta keluarga untuk membuka Alkitab mereka untuk membaca Mazmur 23 dan Mazmur 91. "Ini adalah tempat Iblis terakhir," katanya.

Setelah itu, dia memimpin keluarga menyanyi, "Ketika Yesus ada di dalam keluarga, bahagia, bahagia di rumah tangga!"

Surinder ikut bernyanyi. Setan telah meninggalkannya, tidak pernah kembali ke rumah mereka.Alka dan keluarganya telah jauh dari kehidupan mereka sebelumnya di agama besar dunia lainnya. Mereka masih belajar tentang kasih karunia dan kebenaran Yesus. "Tolong doakan semua keluarga saya dan terutama ibu saya untuk menerima Yesus" kata Alka.

Bagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu membangun gereja yang lebih besar untuk menggantikan gereja yang tua dan padat tempat Alka beribadah di Amritsar, India. Terima kasih telah merencanakan persembahan yang murah hati"

Oleh Andrew McChesney.

Komentar


  1. menangkan uang sebanyak-banyaknya hanya di AJOQQ :D
    AJOQQ menyediakan 9 permainan seru :)
    WA;+855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar