BERITA MISSION
“BUTA HURUF TAPI MAMPU MEMBACA”
Sabat 11 / 12 September 2020 - Guinea
Oleh: Maria, 29 Tahun
Maria bukan seorang Kristen, tetapi dia terus beermimpi tentang Yesus. Dia mengorankan seekor sapi dnegan harpan mimpi-mimpi itu akan berakhir, tetapi dia masih terganggu setiap malam selama seminggu. Kemudian orang asing mengarahkannya ke kantor Jacob Gbale, Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Guinea. Dia bekeerja di ujung jalan dari rumah mewahnya di Conakry, ibu Kota Guinea. Ketika Maria menggambarkan mimpinya, Pendeta Jacob meulai tersenyum. “Kemuliaan bagi Tuhan!” serunya. Maria terkejut. Dia tidak bisa mengerti mengapa dia sangat bahagia. “Anda tidak perlu lagi mengorbankan sapi,” kata Pendeta Jacob, sambil mengangkat Alkitab dari mejanya. “Tuhan memanggilmu.” “Saya pikir Tuhanmu telah melakukan kesalahan,” kata Maria.
“Saya selalu menjadi bagian dari agama keluarga saya.” Pendeta Jacob mengulurkan Alkitab. “Ini Alkitabmu,” katanya. “Apa yang akan saya lakukan dengan Alkitab itu?” kata Maria. “Aku bahkan tidak tahu cara membaca. Pendeta Jacob bertanya apakah ada orang di keluarganya yang bisa baca tulis, dan dia mengakui bahwa dia punya sepupu yang bisa membaca. Pendeta Jacob menulis nama Maria di Alkitab. “Ambil Alkitabmu dan pergi,” katanya. Maria kesal dengan Pendeta Jacob, dan dia pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. “Menurut orang-orang ini , siapa mereka?” Pikirnya ketika dia berjalan pulang. “Mereka mengatakan kepada saya untuk membaca Alkitab seolah-oleh saya tidak mengenal Tuhan.
Di rumah, Maria meletakkan Alkitab di laci dan menutupnya. Dia ingin santai. Menyalakan teleevisi ke saluran favoritnya, dia melihat sebuah program tentang sebuah program tentang Yesus. Klik! Program lain tentang Yesus. Maria memanggil penyedia televise satelitnya. Apakah yang salah dengan saluranmu?” Dia menuntut. “Setiap saluran adalah Yesus, Yesus, Yesus.” Suara laki-laki terdengar bingung. “Semuanya beres,” katanya. “Tidak, bukan itu!” Maria berteriak. “Kemarilah dan perbaiki TV saya.Tidak lama kemudian seorang pria datang dan membalik-balik saluran. Semuanya berjalan normal. Maria terdiam. Maria pergi tidur, tetapi dia tidak berhenti memikirkan tentang Yesus.
Lalu ia ingat Alkitab, satu-satunya cara untuk berhenti memikirkan Yesus adalah dengan membacanya, ia memutuskan. Di pagi hari, dia meminta sepupunya untuk datang. "Apa ini?" Katanya, mengulurkan Alkitab. "Katakan padaku" Sepupunya, Hamadou, telah belajar di sebuah sekolah Kristen di Sierra Leone, dan ia mengenali Alkitab. "Siapa yang memberimu Alkitab itu?" katanya. "Saya menerimanya dari seorang pendeta," kata Maria. "Apa yang ingin kamu lakukan dengan itu?" katanya. "Kamu tidak tahu cara membaca" "Lihat, kamu pergi ke sekolah," katanya. "Saya ingin kamu membantu saya membaca Alkitab ini. Ajari aku cara membaca." Hamadou membuka Alkitab. "Bapa kami di surga, dikuduskanlah narna-Mu," dia membaca. "datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorqa," Dia membaca sampai dia mencapai akhir Doa Bapa Kami. "Apakah kamu bahagia ?" tanyanya.
Maria memintanya untuk menggarisbawahi ayat-ayat itu. Hamadou tertawa. Dia tertawa sangat keras sehingga dia menangis. "Kamu tidak pernah pergi ke sekolah!" Dia tergagap. "Bagaimanakah kamu bisa membaca?" Namun dia menggaris-bawahi bagian itu. Lalu dia membuat Maria mengulanginya beberapa kali sehingga dia akan mengingatnya. Malam itu, Maria mengambil Alkitab dan menemukan Doa Bapa Kami. Meski- pun dia tidak pernah belajar membaca, dia menemukan bahwa dia dapat membacanya. Dia membalik halaman dan, yang mengejut-kannya, menyadari bahwa dia bisa membaca ayat-ayat lain juga. ; Hari berikutnya, Maria tidak sabar untuk berbicara dengan Hamadou.
"Kamu menertawakanku kemarin, jadi izinkan aku menunjukkan kepadamu bahwa aku bisa membaca,” katanya. “Tidak mungkin,” katanya. “Bahkan dalam mimpimu pun kau tidak bisa membaca.” Maria membuka Alkitab ke halaman acak dan membaca. Hamadou tampak terkejut dan kemudian takut. “Bagai-mana kamu melakukan itu?” tanyanya. “Sepupuku, itu adalah kecerdasan manusia.” Jika anda benar-benar percaya bahwa anda dapat melakukan sesuatu, anda bisa melakukannya.” Sejak saat itu, Maria menbaca Alkitab setiap hari. Dia kemudian menyadari bahwa yesuslah yang memberinya kemampuan untuk membaca Alkitab dan dia memberikan hatinya kepada-Nya.
Komentar
Posting Komentar