BERITA MISSION Sabat 9 / 29 Agustus 2020 – “MERANGKAK SEPERTI BAYI”


BERITA MISSION
 “MERANGKAK SEPERTI BAYI”
Sabat  9 / 29 Agustus 2020 – Guinea
Oleh: Oumou Toure, 55 Tahun

Oumou Toure jatuh sakit parah setelah suaminya meninggal. Lututnya membengkak dan dia menderita sakit yang serius. Dia tidak bisa tidur di malam hari. Dia tidak bisa berjalan. Meskipun sudah tua, dia merangkak seperti bayi di rumah keluarga di Conkry, Guinea. Seorang paman tua, Amara memba-wanya ke berbagai rumah sakit, tetapi tidak ada dokter yang bisa membantu. Dia membawanya ke dukun, tetapi tidak ada yang bisa membantu. Dia tinggal di tempat tidur di rumah keluarga, di mana dia tinggal bersama pamannya, dan seorang adik perempuan dan selusin kerabat lainnya. Empat tahun yang panjang berlalu. Selama empat tahun, Oumou menderita. Selama empat tahun, dia tidak bisa berjalan. 

Suatu hari, Oumou mendengar saudaranya berbicara dengan seorang pengunjung di ruangan lain. Pengunjung itu membaca dari Alkitab dan berdoa. Oumou bukan seorang Kristen tetapi dia ingin seseorang berdoa untuknya. Dengan susah payah, dia naik dari tempat tidur dan merangkak dengan tangan dan lutut ke kamar sebelah. "Tolong,  doakan  aku juqa," pintanya. Pengun-jung   itu, Tranqulle Fassinadouno,  heran  melihat wanita  tua  itu merangkak.   Dia tidak  berdoa. Tiga hari kemudian,   Oumou  men-dengar   ketukan  di pintu  dan, sesaat kemudian, Tranqulle   ber-diri  di atas tempat tidurnya. "Mama,  aku datang  untuk berdoa," katanya. Oumou  sangat  gembira. 

Tranqulle   membuka   Alkitabnya  dan membaca   1   Yohanes 4: 4, yang mengatakan: "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia" Kemudian dia menutup matanya untuk berdoa. "Tuhan, terima kasih atas kehidupan putrimu," katanya. "Kau mengizinkanku  berada di sini. Engkau memberi saya keberanian untuk berpuasa dan berdoa selama tiga hari terakhir untuknya. Sekarang saya meminta Engkau untuk menyembuhkan  saudara perempuan saya Oumou dalam nama Yesus." Malam itu, Oumou tidur nyenyak untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Rasa sakitnya mereda. 

Keesokan harinya, Tranqulle kembali dan berdoa bersamanya lagi. Dia berdoa dan berpuasa untuk Oumou selama dua minggu. Suatu hari, Oumou tibatiba bertanya kepadanya: "Di manakah gerejamu?" Dia memberi tahu alamat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. ltu tidakjauh dari rumahnya, tetapi dia tidak bisa berjalan. Dia meminta bantuan. Pada pagi hari Sabat, Tranqulle membawa Oumou dengan sepeda motornya dan mengantarnya ke gereja. Dia mengambilnya lagi pada hari Sabat berikutnya, dan berikutnya. Setiap hari, Oumou tumbuh  lebih kuat. Pada hari Sabat keempat, dia berjalan ke gereja sendirian. Tranqulle kagum melihat Oumou berjalan-jalan di gereja. “Ini adalah mukjizat Yesus.” Serunya. Paman Oumou dan anggota kelyuarga lainnya senang bahwa dia merasa lebih baik, tetapi mereka tidak suka melihatnya pergi ke gereja. Mereka bukan orang Kristen, dan mereka merasa bahwa Oumou tidak menghormati agama keluarga mereka. Paman amara mengadakan pertemuan keluarga besar. 

Ketika selusin anggota keluarga menyaksikan, ia mengangkat sebuah Alkitab hitam dan buku suci tradisional keluarga.  “Buku mana yang kamu pilih?” tanyanya pada Oumou. Ingat, jika kamu tidak memilih buku suci kami, kamu tidak akan lagi menjadi bagian dari keluarga kami.” Oumou memikirkan penyakitnya selama empat tahun dan bagaimana dia telah disembuhkan. Dia mengangkat matanya ke surge. “Saya memilih Alkitab, buku hitam itu,” katanya. Paman Amara mencibir pada Oumou. “Sekarang, setelah anda memilih Alkitab, bawa dan beritakan kepada kami,” kata-Nya. Air mata mengalir dari mata Oumou. Dia tidak tahu cara membaca. Kamu tahu bahwa aku tidak bisa membaca,” katanya, menangis. “Saya tidak pernah sekolah. Tetapi pria yang berdoa untuk saya membaca dari Alkitab dan saya disembuhkan. Saya percaya kuasa dalam Alkitab dapat melakukan lebih banyak untuk saya dan juga untuk anda. 

Paman Amara dengan marah memerintahkan anggota keluarga untuk mengemas barang-barang Oumou. “Anda telah menjadi seorang Kristen,” katanya. “Pergilah ke orang-orang Kristen. Kami tidak ingin ada algi yang berhubungan dengan anda.” Oumou tifsk punya tempat tinggal dan dia tidur di berbagai rumah teman. Itu sulit, tetapi dia menolak untuk mencela Yesus. Ketika anggota gereja mengetahui tentang situasinya, mereka menawarkan tempat tinggal di kompleks gereja. Di situlah dia tinggal saat ini. “Aku berterimakasih kepada tuhan untuk keluarga baruku,” kata Oumou. Aku akan bersama Yesus selamanya.

Komentar