BERITA MISSION
”MIMPI ANEH DAN SEORANG GADIS”
Sabat 10 / 05 September 2020 - Guinea
Oleh: Maria, 29 Tahun
Sejak usia 2 tahun, Maria telah menemani ibunya ke dukun untuk mendapatkan berkat bagi bisnis keluarga di Guenea. Kunjungan itu adalah bagian dari kehidupan dan berkat-berkat itu tampaknya berhasil. Ibu menjadi pengusaha wanita kaya dengan banyak toko di seluruh Negara Afrika Barat. Dia juga membuat putrinya kaya. Maria memiliki sebuah area perumahan dengan jalan yang memiliki gerbang untuk mengontrol pergerakan lalu lintas dan orang yang masuk dan keluar dari area tersebut, dua mobil dan sebuah toko esar yang gmenjual pakaian dan tas bermerek di ibu kota Guinea, Conkry. Namun, dukun itu mengejutkan Maria yang berusia 24 tahun ketika dia mengunjunginya untuk mendapat berkat pada tahun 2013. “Jika anda ingin menjadi kaya, anda harus mempersembahkan korban manusia,” katanya. “Korban itu haruslah albino.”
Maria telah membawa sapi ke dukun untuk dikorbankan tetapu tidak pernah membawa korban manusia. Pikiran tentang korban manusia sangat menggangu dan itu sangat membebani pikirannya ketika dia ingin tidur. Ketika dia tidur, dia bermimpi bahwa ada dua anak kecil sedang berbicara dengannya, tetapi dia tidak dapat mengerti apa yang mereka katakana. Malam berikutnya, dia melihat anak-anak yang sama lagi dalam mimpi. Tetapi kali ini dia bisa mengerti mereka. “solusinya adalah tidak mengunjungi dukun itu,” kata seorang anak. Malam berikutnya, Maria brmimpi lagi. Kali ini dia mendengar suara saat dia berjalan di jalan. Suara itu berkata: “Solusinya adlaah Bapa kita dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”
Ketika dia bangun, dia bingung karrena dia bukan seorang Kristen. Dia berasal dari agama besar dunia lainnya. “Bagaimanakah yesus bisa menjadi solusinya?” dia bertanya-tanya. Dia memberi tahu ibunya tentang mimpinya selama tiga malam itu. “Mengapakah kita harus melakukan pengorbanan manusia?” Ibu sama sekali tidak menyukai mimpi itu dan menyuruh Maria membeli sapi untuk dikorbankan. Maria menurut, ketika dukun bersiap menyemblih sapi itu, dia menyakinkan bahwa mimpi itu akan berhenti. Malam itu Maria punya mimpi lain. Pada akhir minggu, Maria kelelahan dari mimpi-mimpi malam dan memutuskan untuk pergi berbelanja.
Pada Sabtu pagi, dia mengendarai mobilnya ke gerbang di area perumahan dan berhenti agar dibukakan pintu. Ketika dia menunggu, seorang gadis kecil melesat ke halaman dan mendekati jendela mobil. "Apakah kamu ingin pergi ke gereja?"tanya gadis itu. Maria terkejut. "Aku bukan orang Kristen;' katanya. "Mengapakah kamu memintaku untuk pergi ke gereja? Siapakah yang kamu cari?" "Aku ingin pergi ke gereja;' kata gadis itu. Maria menatap gadis itu dengan cermat. Dia bertanya-tanya apakah gadis itu hilang dan mencari orang tuanya. Dia tidak tahu tentang gereja di lingkungan ini. Seolah ingin membaca pikirannya, gadis itu berkata: "Aku tahu jalannya," Maria memutuskan untuk membantu gadis itu menemukan gereja, dan dia keluar dari mobil. Setelah berjalan singkat, Maria dan gadis kecil mencapai Kantor Pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Guinea yang terjaga keamanannya. Sekelompok orang berdiri di dekat sebuah gedung gereja di dalam halaman. Salah satu dari mereka, seorang wanita, bertanya kepada Maria apakah dia bisa membantu. "Gadis kecil ini memintaku untuk datang ke sini,"kata Maria, memberi isyarat.
Tetapi gadis itu tidak terlihat. Maria melihat keluar gerbang dan kembali ke halaman. Tidak ada gadis itu, Dia mengembalikan tatapan bingung wanita baik hati itu dan tiba-tiba merasakan keinginan yang kuat untuk menceritakan kepadanya tentang mimpinya. "Bisakah saya mengajukan pertanyaan kepada Anda?" "Tentu saja,"kata wanita itu. "Aku punya banyak rnimpi," katanya."Saya telah mengorbankan seekor sapi, tetapi tidak ada yang menghentikan mimpi itu. Saya tidak tahu harus berbuat apa.” “Tunggu aku,” kata wanita itu. “Suami saya seorang pendeta. Saya akan meminta bantuannya.” Dan itulah bagaimana Maria, seorang non Kristen di Negara di mana banyak orang memasuki agama Kristen, belajar tentang Yesus. Saat ini dia adalah seorang Kristen yang mencintai Yesus dengan sepenuh hati. “ Pertobatan saya menjadi Kristen adalah keajaiban,” katanya. Tidak ada yang datang kepada saya dengan Alkitab dan tidak membaca buku-buku Kristen. Itu adalah panggilan Tuhan.
Komentar
Posting Komentar