Berita Mission 28 Maret 2020 - Desa Roma Menemukan Sabat

 
Ucapan Selamat Datang Pemimpin Acara
Lagu Pembukaan ➠"Ingat Hari Sabat," LSEL, No. 347
Doa Pembukaan
Program Sabat Ketiga Belas ➠"Desa Roma Menemukan Sabat"
Persembahan Dikumpulkan
Lagu Penutup ➠ "Maju Tentra Yesus"
Doa Penutup
Catatan: Narator tidak perlu menghafal ceritanya, tetapi dia harus cukup akrab dengan materi sehingga tidak perlu membacanya.
Penduduk permukiman Roma di Slovakia yang berjumlah 2.000 orang menganggap diri mereka Kristen. Namun, tidak satu pun dari mereka pergi ke gereja. Tidak satu pun dari mereka membaca Alkitab.

Setelah kemerdekaan Slovakia pada tahun 1993 beragam penginjil mulai berdatangan di permukiman Rakusyi. Pertama, pasangan suami-istri, berkhotbah dijalan utama setiap hari Minggu. Semua orang berkumpul untuk mendengar, tetapi sedikit yang dapat mereka pahami karena mereka tidak pernah membaca Alkitab.

Salah seorang penduduk desa, Peter Miziar. Dia lebih tertarik untuk tampil di dalam bandnya daripada mendengarkan khotbah. Dia pemain gitar bas dan bandnya sering tampil di acara pernikahan atau pemakaman. Biasanya, para anggota band itu, termasuk adiknya Pavol, menghabiskan penghasilan mereka dengan pesta alkohol. Sedangkan Peter, dia tidak pernah minum minuman keras saat tampil. Jadi dia selalu ditunjuk - sebagai sopir saat mereka pulang berpesta.

Saat mereka tampil dalam keadaan teler, Peter mengamati para penonton yang ada terbagi atas dua kelompok, yaitu mereka yang memiliki kesantunan dan kecerdasan yang tinggi serta mereka yang lebih bertingkah laku seperti orang primitif. Para musisi yang lain tidak menyadarinya karena mereka semua mabuk. Saat konser berlangsung, ada satu kejadian yang menarik perhatian Peter. Jarak di antara kedua kelompok tadi hilang ketika mereka mabuk karena yang kaya melucuti pakaiannya hingga pinggang dan berperilaku seperti mereka yang miskin dan biasanya diakhiri dengan perkelahian bahkan kematian.

Ketika penonton memutar video konser Peter dan musisi lainnya yang saat itu sedang mabuk di Republik Cek, Peter dan saudaranya merasa malu dan memutuskan untuk berhenti. Pavol berkata: "Saya berhenti memainkan musik duniawi. Saya ingin bermain musik untuk Tuhan."

Pavol pernah mendengar musik Kristen yang dibagikan saat kunjungan para penginjil.

Segera setelah kejadian itu,

Peter, Pavol, dan musisi lain mulai memainkan musik Kristen di rumah Pavol. Pada sesi pertama latihan, Peter melihat sebuah Alkitab terletak di atas sebuah meja.

"Buku apakah itu?" tanya Peter sembari mengambilnya.

Pavol merebutnya dan berkata: "Jangan! buku itu bukan untukmu."

Pavol sedang belajar tentang Alkitab dan dia tidak ingin membagikannya.

Begitu penasarannya Peter sampai-sampai saat Pavol dan yang _ lainnya sedang bermain, Peter menyelipkan Alkitab di bawah lengannya dan keluar dari rumah itu. selama sebulan, dia membaca Alkitab di rumahnya. Dia mulai membaca dari kitab Wahyu selanjutnya kitab-kitab Injil. Setelah itu, barulah dia mengaku ke saudaranya bahwa dia yang mengambil Alkitab tersebut. Pavol tidak dapat berbuat apa-apa karena dia adik, dia hanya meminta Peter untuk mengembalikannya jika dia telah selesai membacanya.

Suatu ketika Peter membaca Markus 16:16, Yesus berkata: "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan."

Dia menutup dan membuka kembali Alkitab. Ayat yang sama kembali dia dapati "Siapa yang percaya dan dibaptis akan disela-matkan."Tiga kali Peter membuka dan menutup Alkitab dan setiap kali membuka Alkitab dia tetap menemukan ayat yang sama. Peter mengambil Alkitab dan berlari ke rumah saudaranya. Saat itu Pavol sedang sibuk bersama kedua temannya.

"Tolong baptiskan saya" kata peter. Peter tidak tahu apa pun tentang baptisan. Dia hanya ingin menuruti perintah Yesus dan dibaptis.

"Kamu ingin dibaptis oleh saya?" kata Pavol.

"Iya, di sini tertulis dengan jelas barang siapa dibaptis akan diselamatkan,"jawab Peter.

Pavol ragu-ragu, tetapi Peter bersikeras. Kedua kakak dan adik ini serta kedua teman mereka pergi ke sebuah sungai, sedalam 3 kaki (1 meter), di luar permukiman dan saling membaptis. Mereka mengakui dosa mereka kepada Allah dan mencari pengampunan. Setelah itu mereka mengalami sukacita yang luar biasa dan berbicara tentang kegembiraan yang dirasakan surga atas baptisan mereka.

Setelah hari itu, keempat pria tersebut berhenti mengucapkan kata-kata makian, merokok, dan mabuk. Para tetangga menjadi takjub. Karena sebelumnya, ketika mereka mabuk, semua orang akan lari karena takut.

Keempat sahabat itu memutuskan untuk mempelajari Alkitab bersama-sama setiap hari. Terkadang mereka mulai membaca di malam hari hingga pagi.

Orang banyak pun mulai bergabung dalam kelompok Alkitab. Terkadang 50 sampai 100 orang memenuhi ruang tamu dan dapur di rumah Peter.

Menjelang sesi tengah malam, perhatian Peter terpaku pada Markus 16:9 yaitu: "Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu." Peter ingat bahwa Yesus dan murid-murid-Nya beristirahat pada hari ketujuh, Sabtu, dan dia heran mengapa para penginjil mengadakan kunjungan ibadah hari Minggu di permukiman.

Tak satu pun penginjil yang dapat menjawab pertanyaan Peter.

Kelompok pendalaman Alkitab itu terus membaca dan menemu-
kan hukum yang keempat. Mereka mulai memelihara Sabat.

Suatu hari, Peter mengutarakan kebingungannya tentang hari Minggu kepada orang asing yang berkunjung kepada kerabatnya yang tinggal di Roma. Pria itu bernama Josif. Ternyata, dia adalah anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dia katakan kepada Peter bahwa ada gereja yang memelihara Sabat secara Alkitabiah. Peter pun mengundang Josif untuk berdiskusi di kelompok pendalaman Alkitab. Akhirnya, Josif membawa Peter, dan temannya berkunjung ke gereja Advent di daerah itu. Peter lebih khusus tertarik dengan penghormatan yang ditunjukkan dalam pelayanan ibadah Advent.

Ruang tamu di rumah Peter akhirnya menjadi gereja Advent yang melakukan ibadah Sabat dan program lainnya.

Peter, adiknya, dan 24 orang lainnya dari kelompok pendalaman Alkitab dibaptiskan dan menjadi anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pada tahun2015. Setelah dua tahun kemudian, sepuluh orang lebih dibaptis. Pada tahun 2018, gereja Advent dibangun di pinggiran permukiman dan dipenuhi dengan 100 orang setiap Sabat.

Inilah gereja yang Allah bangun dari atas tanah ruang tamu di rumah Peter. 

(Persembahan Dikumpulkan)

Oleh: Andrew McChesney

Komentar