Berita Mission 20 Juli 2019 | Sabat 3 | Bertemu Justin Bieber

Bertemu Justin Bieber

Banyak dari para pendeta tua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Papua Nugini setelah pensiun pulang kembali ke perkampungan tempat tinggal mereka dan menghabiskan tahun-tahun terakhir hidup mereka di rumah bersama keluarga.

Ada seorang Pendeta pensiunan bernama Okanama Kevi. Ia tinggal di perkampungan Ura di dataran tinggi pegunungan di kota kecil Pasifik Selatan.

Hidupnya ketika pensiun lebih merasa sangat sibuk dibanding selama masa ia di panggil Allah sebagai pekerja penuh waktu dalam pelayanan doa. Melalui pekerjaannya, ia menemukan bahwa penyembahan kepada ilmu gaib telah menyebar di seantero Papua Nugini dan juga telah banyak memengaruhi beberapa Sekolah Advent.

Suatu hari Minggu sore, Pendeta Okanama sedang berbicara tentang Efesus 6:12 sebagai ayat tema dalam ibadah pekan doa di Sekolah Menengah Atas Advent yang berada di pegunungan tinggi Papua Nugini.

Lalu dia membaca, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."

Di antara para siswa, berdiri seseorang anak perempuan namanya Kate, Ia anak perempuan dari Pendeta Advent. Ketika dia mendengar Firman Tuhan tersebut, ia merasakan suatu kekuatan tak terlihat mendorong dia, dan berkata, Kate, engkau harus buat keputusan sekarang."

Tips Cerita
> Tonton video Okanama di tautan: bit .ly/Okanama-Kevi
> Temukan foto untuk kisah ini di tautan: bit. ly/fb-mq

Fakta Singkat
> Papua Nugini terletak di bagian dunia timur. Pulau terbesar kedua di dunia dan cenderung mengalami gempa karena aktivitas gunung berapi, aliran arus dan gelombang yang kuat dan besar.
> Hanya memiliki beberapa jalan darat oleh karena itu maka penerbangan udara adalah hal yang umum di Papua Nugini.


Sesudah itu Kate kembali ke kelasnya. Namun hal ini membuat Kate dalam masalah dan dia tidak bisa berhenti berpikir tentang khotbah Pendeta Okanama tersebut. Kate mengikuti untuk melihat Pendeta Okanama.

Pada sore itu, Kate pergi ke Pendeta Okanama untuk memohon pertolongan pendeta.

Kate berkata sudah dua tahun ini ketika berada di kelas 8, dia bergabung dengan kelompok orang yang percaya ilmu-ilmu gaib di facebook dan menjadi anggotanya. Setelah beberapa saat Kate menjadi pemimpin dari kelompok itu, sebagai orang kedua dari malaikat yang telah jatuh itu, yang bertanggung jawab!

Kate berkata, saya bergabung dengan kelompok orang percaya ilmu gaib, saya menjelajahi seluruh dunia dan saya melakukan apa pun perintah yang diperintahkan untuk dilakukan, melakukan pekerjaan Iblis. Saya mengolok-olok orang Kristen dan menghina Yesus.

Kate berkata bahwa kunci dia bisa mengelilingi bumi ini adalah kalung dan buku khusus. Dua benda itu katanya, memungkinkannya mengubah tubuhnya dalam berbagai bentuk dan bahkan untuk menggunakan wajah dan figur orang mati, jadi dia tidak akan dikenali ketika dia bepergian.

Saya bepergian dengan banyak selebriti, penyanyi dan aktor.

Kate menceritakan satu perjalanan khusus ketika dia terbang dari Goroka, sebuah kota kecil di dekat rumahnya ke dataran tinggi, ke Ibu Kota Papua Nugini, Moresby. Kemudian, tanpa paspor atau visa, ia naik penerbangan ke Sydney, Australia, dan penerbangan lain menuju Los Angeles. Dia katakan bahwa dia menggunakan kalung dan buku itu untuk berubah menjadi bentuk yang mencegah siapa pun melihatnya.

Di Los Angeles, sebuah mobil menjemput Kate di bandara dan mengantarnya ke tempat yang disebutnya "kerajaan Iblis," sebuah rumah besar di pusat kota. Di sana dia mendaftar dengan kelompok okultis AS dan diberi jaket biru dengan hoodie.

Di istana, katanya, dia bertemu Justin Bieber. Penyanyi pop itu memberinya tato dan, menyerahkan gelang yang terbuat dari benang merah dan berkata: "Ini adalah kontrak darah antara Anda dan saya"

Kate menangis ketika dia menceritakan kisah itu kepada pendeta, dan dia memberikan jaket biru dan gelang merah itu kepada pendeta.

"Tolong doakan aku "katanya. "Aku ingin keluar."

Pendeta memegang tangannya dan mulai berdoa. Dia hanya menyampaikan tiga kata dalam doa sebelum Kate jatuh ke tanah seolah mati. Pendeta membangunkannya dan berdoa untuk kedua kalinya. Sekali lagi, dia jatuh. Ini terjadi sebanyak empat kali.

Setelah keempat kalinya, pendeta mengurapi dia dengan air yang melambangkan Yesus, Air Hidup, dan dengan minyak zaitun, mewakili kuasa Roh Kudus. Saat dia berdoa lagi, roh jahat itu pergi.

Pendeta Okanama dan para pemimpin gereja lainnya yang mengetahui kisah Kate tidak percaya bahwa dia pernah melakukan perjalanan ke Los Angeles. Malaikat yang sudah jatuh itu suka menipu dan bisa memberinya khayalan bahwa dia telah bepergian dan bertemu Justin Bieber. Lagi pula, Yesus berkata dalam Markus 13: 22, "Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan." Dan 2 Korintus 11:14 mengatakan:" Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang."

Saat ini, Kate sedang menyelesaikan sekolah menengahnya dan berdoa agar Tuhan membawa orang lain, terutama anak-anak remaja, keluar dari ilmu gaib.

"Saya membaptisnya," kata Pendeta Okanama. "Tuhan telah membebaskannya dari semua ikatan Setan."

Bagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas tahun 2016 yang lalu telah menolong membangun ruangan kelas Sekolah Sabat Anak-Anak di Goroka. Kota kecil tempat Pendeta Okanama tinggal di pegunungan tinggi Papua Nugini.

Terima kasih untuk komitmen Persembahan Misi Sekolah Sabat yang Anda berikan. Tuhan Yesus memberkati."

Oleh: Andrew McChesney