Pengetahuan yang Mengasihi
Banyak yang sudah melihat tema “kembali ke Eden” di dalam Kidung Agung. Walaupun dijelaskan pasangan tersebut bukanlah laki-laki dan perempuan yang pertama, puisi itu mengingatkan kita pada taman paling pertama. Rencana Allah bahwa mereka akan menjadi “satu daging” (Kej. 2: 24, 25) digambarkan semuanya dalam kiasan dan simbol yang halus.
Bagaimanakah Kidung Agung menyajikan komitmen untuk mutualisme dalam kehidupan intim pasangan yang sudah menikah? Kid. 4: 7-5: 1. Bagaimanakah instruksi Paulus tentang 1 Korintus 7: 3-5 serupa?
Bagaimanakah Kidung Agung menyajikan komitmen untuk mutualisme dalam kehidupan intim pasangan yang sudah menikah? Kid. 4: 7-5: 1. Bagaimanakah instruksi Paulus tentang 1 Korintus 7: 3-5 serupa?
Salomo mengundangnya, “datanglah kepadaku” (Kid. 4: 8). Pengantin perempuan berespons. Kemudian dia mengundangnya, “Semoga kekasihku datang ke kebunnya” (Kid. 4: 16). Dia menjawab (Kid. 5: 1). Kitab Suci mengajarkan bahwa tidak ada kekuatan atau manipulasi dalam pasangan intim ini. Ke dalam hubungan ini, pasangan tersebut dengan bebas dan penuh cinta masuk. “Kebun saya” adalah “kebunnya.”
“Salomo” dan “Sulam” nama yang merupakan turunan dari Shalom Ibrani, “damai,” atau “keutuhan.” Mereka saling mengagumi (Kid. 4: 1-5, 5: 10-16). Keseimbangan dalam hubungan mereka terbukti bahkan dalam gaya puitis dari garis berpasangan dan ayat. Ungkapan perjanjian “Kekasihku adalah milikku, dan aku miliknya” (Kid. 2: 16) menggemakan bahasa Eden, ‘inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku)” (Kej. 2: 23).
Bagaimanakah deskripsi persatuan pernikahan sebagai “mengetahui” memperkaya pemahaman kita tentang hubungan kita dengan Tuhan?
Kej. 4: 1, 25; 1 Sam. 1: 19; Luk. 1: 34; Yoh. 17: 3; 1 Kor. 8: 3.
Alkitab menggunakan mengetahui untuk persatuan intim suami dan istri. Dalam “pengetahuan ” yang penuh kasih ini, kedalaman batin yang paling tersembunyi dari kemanusiaan mereka ditawarkan kepada yang lain. Tidak hanya dua tubuh tetapi juga dua hati bergabung dalam “satu daging.” Mengetahui juga menggambarkan hubungan antara seseorang dengan Allah. Bagi orang Kristen yang cerdas, pengetahuan tentang perkawinan yang unik dan lembut, dengan persahabatan, komitmen, dan kesenangan yang tak terbatas, memberikan wawasan mendalam tentang misteri yang paling luhur dan kudus yang pernah ada, persatuan Kristus dengan gereja.