Sekolah Sabat 1 Mei 2019-Apakah Hidup Lebih Baik di Atas Atap?

Apakah Hidup Lebih Baik di Atas Atap?


Dalam hal apakah kitab Amsal menaburkan humor pada beberapa masalah dalam kehidupan rumah tangga? Ams. 21: 9, 19; 27: 15, 16. Apakah efek yang dimiliki humor ini?

Sejumlah amsal mempertimbangkan cara kita memperlakukan satu sama lain dalam hubungan yang dekat. Amsal-amsal itu membuat maksudnya dengan sentuhan ringan dan kilatan kecerdasan, seperti teman yang tidak sensitif yang “menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih” (Ams. 25: 20) dan anggota keluarga yang bangun cepat yang “memberi salam” kepada orang yang tidur “dengan suara nyaring” (Ams. 27: 14). Istri-istri yang membaca ayat-ayat mengenai perempuan yang suka bertengkar mungkin ingin menambahkan beberapa “peribahasa” tentang pria! Mereka dapat berkata bahwa kata-kata tersebut terus mengulang masalah yang ada di amsal ini dengan mengarahkan hanya kepada perempuan sementara suami-suami, yang juga bertanggung jawab untuk suasana rumah tangga, sama-sama mampu melakukan perilaku yang kontroversial. (Bayangkan bagaimana rasanya tinggal di rumah Kayafas atau Hanas!)

Hati yang gembira sangat menolong. Memiliki selera humor dalam keluarga adalah sangat baik. Humor seperti minyak pelumas dalam mesin kehidupan, menolong dalam mengurangi stres dan ketegangan. “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Ams. 17: 22). Amsal mengambil obatnya sendiri yang ada dalam keseluruhan buku itu dan membolehkan kita untuk tertawa atas beberapa tingkah laku yang mengganggu dan menjengkelkan. Mungkin ketika kita tersenyum (atau sedikit bijak jika leluconnya ada pada kita), kita berada di tempat yang baik untuk berbicara tentang kebiasaan atau perilaku yang mengiritasi atau mengganggu kita. Di sisi lain, humor tidak boleh digunakan untuk meminimalkan atau mengabaikan masalah yang perlu perhatian serius.

Demam ringan mungkin gejala dari infeksi kronis. Bertengkar, mengomel, dan mengeluh dapat menandakan bahwa ada kemarahan yang ditekan pada beberapa anggota keluarga, mungkin terkait dengan kesulitan dengan kebersamaan atau komunikasi dalam hubungan itu. Pasangan yang mengeluh mencoba untuk mengimbangi kekuatan yang dirasakan, kontrol, dan keengganan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Jika infeksi dibersihkan, gejala akan hilang. Dalam keluarga, daripada menghindari masalah atau menghindari satu sama lain, anggota keluarga membangun cinta mereka untuk Tuhan dan komitmen mereka satu sama lain untuk mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan mereka, sampai ke akar kemarahan mereka, dan menjernihkannya.

Mengapakah tertawa sangat penting untuk rumah tangga? Bagaimanakah itu bisa digunakan untuk kebaikan, atau bagaimanakah itu bisa diselewengkan dan digunakan untuk kejahatan? Bawa jawaban Anda ke kelas.