Renungan Pagi 9 Mei 2019-IMAN YANG MEMURNIKAN HIDUP

IMAN YANG MEMURNIKAN HIDUP

 "Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi" (1 Timotius 6:11,12).

Banyak yang mengajarkan bahwa yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan hanyalah percaya kepada Yesus, namun apakah yang disebut dalam perkataan kebenaran?—“Iman tanpa perbuatan adalah mati” (Yakobus 2:26). Kita harus “memperjuangkan pertandingan iman, mempertahankan kehidupan kekal,” mengangkat salib, menyangkal diri, berperang melawan diri, dan setiap hari mengikuti jejak Penebus....

Sungguh berbahaya berpikir bahwa tidak ada yang perlu dilakukan untuk memperoleh keselamatan. Anda harus bekerja sama dengan agen-agen surga.... Ada salib di tengah jalan yang harus diangkat, dinding yang harus dipanjat sebelum masuk ke kota suci, tangga yang harus dinaiki sebelum gerbang mutiara dicapai, dan saat Anda menyadari ketidakmampuan dan kelemahan dan menangis meminta bantuan, suara Ilahi akan datang kepadamu dari benteng surga berkata: “...cari perlindungan kepada-Ku” (Yesaya 27:5)....

Pertikaian antara Kristus dan Iblis diperbarui atas setiap jiwa yang meninggalkan bendera hitam dari pemimpin kegelapan untuk berbaris di bawah bendera bernoda darah dari Panglima Imanuel. Iblis akan mendatangkan bujukan paling halus untuk menarik mereka menjauh dari kesetiaan pada surga, namun kita harus menyerahkan seluruh kekuatan kita pada pelayanan terhadap Allah, dan kemudian kita akan dijaga agar tidak terjebak oleh jerat musuh....

Tiap perbuatan yang memperlemah kekuatan fisik dan mental tidak melayakkanmu bagi pelayanan Pencipta. Kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, dan bila kita arahkan pandangan hanya kepada kemuliaan-Nya kita akan makan, minum dan berpakaian sesuai dengan kehendak-Nya. Setiap orang yang menyadari apa artinya menjadi orang Kristen akan membersihkan diri dari hal-hal yang memperlemah dan menodai. Semua kebiasaan hidupnya akan dibawa selaras dengan persyaratan Firman kebenaran, dan ia tidak hanya percaya, namun akan mengusahakan keselamatannya sendiri dengan gemetar dan takut, sambil berserah agar dibentuk oleh Roh Kudus.