Renungan Pagi 25 Mei 2019 - BERHARGANYA DOA TERSEMBUNYI

BERHARGANYA DOA TERSEMBUNYI

"Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela" (Mazmur 62:9).

Suatu pemahaman mendalam tentang kebutuhan kita dan keinginan besar untuk hal-hal yang kita minta harus mencirikan doa-doa kita, kalau tidak maka doa itu tidak akan didengar. Namun kita tidak boleh jemu dan menghentikan permohonan kita karena jawabannya tidak segera diterima. “Kerajaan surga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya” (Matius 11:12). Serong di sini berarti kesungguhan yang suci, seperti yang diperlihatkan oleh Yakub. Kita tidak perlu mencoba keras sampai kepada perasaan yang amat kuat, namun dengan tenang dan tekun, kita menghadapkan permohonan kita ke takhta kasih karunia. Tugas kita adalah untuk merendahkan jiwa kita di hadapan Allah, mengakui dosa-dosa kita, dan dalam iman mendekati Allah.... Adalah rancangan Allah untuk menyatakan diri-Nya Sendiri dalam pemeliharaan-Nya dan dalam kasih karunia-Nya. Sasaran doa kita haruslah kemuliaan Allah, bukan untuk kemegahan diri kita sendiri....

Allah telah menghormati kita dengan menunjukkan betapa besarnya Ia menilai kita. Kita dibeli dengan mahal, bahkan seharga darah Anak Allah. Ketika warisan-Nya dengan penuh kesadaran mengikuti Firman Tuhan, berkat-Nya akan tercurah atas mereka dalam menjawab doa mereka. ‘“Tetapi sekarang juga,’ demikianlah firman Tuhan, ‘berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan mengaduh.’ Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN Aliahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya” (Yoel 2:12, 13).

Dalam doa tersembunyi jiwa harus terbuka dalam pandangan Allah yang mengamati.... Betapa berharganya doa tersembunyi itu—jiwa bersekutu dengan Allah! Doa tersembunyi hanya didengar oleh Allah yang mendengar doa. Tidak ada telinga penasaran yang boleh menerima beban permohonannya. Dengan tenang, namun tekun, jiwa menjangkau mencari Allah; dan manislah serta menetaplah pengaruh yang berasal dari Dia yang melihat secara rahasia, yang telinga-Nya terbuka bagi doa yang timbul dari hati. Orang yang dalam iman sederhana melakukan persekutuan dengan Allah akan menerima sinar terang Ilahi untuk menguatkan dan membuatnya menang menghadapi konflik dengan Iblis.