Renungan Pagi 12 Mei 2019 - KEHIDUPAN YANG KUAT

KEHIDUPAN YANG KUAT   


"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja" (Yohanes 9:4).

Kehidupan Kristen tidak hanya membiasakan kelemahlembutan, kesabaran, kerendahan hati, dan kebaikan. Seseorang bisa saja memiliki sifat baik dan berharga ini, namun menjadi tak berdaya dan tak kuat nyaris tak berguna saat tantangannya berat. Orang-orang semacam itu kekurangan daya dan kesungguh-sungguhan, keteguhan dan kekuatan karakter, yang akan menyanggupkan mereka melawan Iblis, dan menjadikan mereka suatu kekuatan dalam maksud Allah.

Yesus adalah teladan kita dalam segala hal dan Ia adalah pekerja yang bersungguh-sungguh dan tekun. Ia menjalani masa kecil dengan suka membantu. Pada usia dua belas tahun Ia “membantu pekerjaan ayah-Nya.” Antara usia dua belas dan tiga puluh tahun, sebelum memasuki pelayanan publik, Ia menjalani kehidupan dengan rajin bekerja. Dalam pelayanan-Nya, Yesus tidak pernah bermalas-malasan. Ia berkata, “Aku harus melakukan pekerjaan Dia yang telah mengutus Aku” Penderita yang datang kepada-Nya tidak pergi tanpa dilegakan. Ia mengenal setiap hati dan tahu bagaimana melayani kebutuhannya. Perkataan lembut keluar dari bibir-Nya untuk menghibur, menyemangati dan memberkati, dan prinsip besar kerajaan surga dipaparkan kepada orang banyak dalam perkataan yang begitu sederhana sehingga dipahami semua orang.

Yesus adalah seorang pekerja yang tenang dan tidak mementingkan diri. Ia tidak mencari kepopuleran, kekayaan, atau pujian, tidak juga Ia mencari ketenteraman dan kesenangan-Nya sendiri.... Ia tidak melalaikan tugas dan tanggung jawab, sebagaimana banyak orang yang mengaku pengikut-Nya....

Pernyataan Kristus atas pelayanan kita adalah baru setiap hari. Betapapun sempurnanya penyerahan kita pada saat pertobatan, tidak akan ada gunanya bila tidak diperbarui setiap hari; namun pengabdian yang dilakukan sekarang ini segar, asli dan berterima bagi Allah. Kita tidak memiliki waktu sampai berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk berada di kaki-Nya; sebab hari esok bukan milik kita, karena kita belum menerimanya, namun hari ini kita bisa bekerja bagi Yesus. Hari ini kita bisa menaruh rencana kita dan maksud-maksud kita di hadapan Dia untuk pemeriksaan dan persetujuan-Nya.... Inilah harinya Allah, dan Andalah pekerja yang dipekerjakan-Nya.