Renungan Pagi 10 Mei 2019-ANAK-ANAK, BUKAN BUDAK

ANAK-ANAK, BUKAN BUDAK

"Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut" (Ibrani 12:28).

Ada banyak yang mengaku pengikut Kristus tetapi tidak melakukan Firman-Nya. Mereka tidak suka dengan Firman ini karena menghadirkan pelayanan yang tidak mereka sukai. Mereka tidak menyukai teguran dan seruan yang sungguh-sungguh. Mereka tidak menyukai kebenaran, namun dikuasai oleh dorongan hati mereka sendiri.

Bagaimana kita melayani Allah membuat setiap perbedaan. Anak laki-laki yang suka bosan dengan pelajarannya tidak menjadikannya siswa yang sejati. Orang yang mengaku mengikuti hukum Allah karena mengira ia harus melakukannya, ia tidak akan pernah memasuki sukacita penurutan.

Inti dan cita rasa dari semua penurutan itu adalah bekerjanya suatu prinsip dari dalamnya—cinta kepada kebenaran, cinta kepada hukum Allah. Inti dari semua kebenaran adalah kesetiaan kepada Penebus kita, melakukan yang benar karena itu benar. Ketika Firman Allah menjadi beban karena memutus kecenderungan manusia, maka kehidupan keagamaan bukanlah kehidupan Kristen, tetapi suatu penurutan yang dipaksakan. Semua kemurnian dan kesalehan suatu agama disisihkan.

Namun adopsi ke dalam keluarga Allah menjadikan kita anak, bukan budak. Ketika kasih kepada Kristus memasuki hati maka kita berjuang untuk meniru karakter Kristus.... Semakin banyak kita mempelajari kehidupan Kristus dengan hati yang mau belajar, maka kita akan menjadi makin sama seperti Kristus. Ke dalam hati setiap pelaku Firman, Roh Kudus memasukkan pengertian yang jelas. Semakin kita menyalibkan kebiasaan mementingkan diri dengan memberikan berkat kita kepada orang lain dan dengan mempraktikkan kemampuan pemberian Allah, maka karunia surgawi akan semakin kuat dan makin banyak di dalam diri kita. Kita akan bertumbuh dalam kerohanian, dalam kesabaran, dalam ketabahan, dalam kemurahan, dalam kelemahlembutan.... Gerbong kereta tidak hanya menempel pada mesinnya; akan tetapi mengikuti jalur yang sama pula dengan mesinnya. Siapakah yang kita ikuti?