Renungan Pagi 16 Mei 2019-MENGUNGKAP MISTERI PENEBUSAN


MENGUNGKAP MISTERI PENEBUSAN

"Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci” (Lukas 24:45).

Tuhan menginginkan kita memiliki pengalaman yang lebih luas dan dalam pengetahuan mengenai Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia ingin agar kita bertumbuh dalam pengetahuan—bukan ke arah duniawi, namun ke arah surgawi, ke arah Kristus, Pemimpin kita yang hidup. Seberapa tinggi dan besarkah pengetahuan ini? Sampai perawakan pria dan wanita di dalam Kristus Yesus. Kita tidak bisa bertumbuh terlalu besar, kita tidak bisa mengumpulkan terlalu banyak sinar cahaya berharga yang Allah berikan kepada kita.

Kita mengetahui kepalsuan sedang datang seperti arus deras, dan itulah alasannya mengapa kita menginginkan setiap sinar terang yang Allah berikan kepada kita, agar kita bisa bertahan di tengah kebinasaan hari-hari akhir....

Oh betapa Kristus rindu membukakan ke hadapan kita misteri penebusan! Ia rindu melakukan ini untuk murid-murid-Nya ketika Ia berada di tengah mereka di bumi, namun mereka tidak cukup maju dalam pengetahuan rohani untuk memahami perkataan-Nya. Ia harus berkata kepada mereka, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya” (Yohanes 16:12). Oh, betapa jauh lebih baik mereka seharusnya menghadapi cobaan berat yang mereka hadapi saat pengadilan dan penyaliban-Nya kalau saja mereka cukup maju dan mampu menerima instruksi Kristus! Tidakkah kita akan membiarkan Yesus membuka pengertian kita?...

Kita berada di perbatasan dunia kekal, kita harus memiliki satu kesaksian yang selaras dengan surga.

Tuhan akan segera datang, dan kita harus siap! Setiap saat saya menginginkan kasih karunia-Nya—menginginkan jubah kebenaran Kristus. Kita harus merendahkan jiwa kita di hadapan Allah seperti belum pernah sebelumnya, datanglah rendah ke kaki salib, dan Ia akan menaruh perkataan di mulut kita untuk berbicara kepada Dia, bahkan pujian kepada Allah kita. Ia akan mengajarkan kita satu lajur nyanyian para malaikat, bahkan lagu ucapan syukur kepada Bapa surgawi kita. Kita tidak bisa sendirian melakukan apa pun, namun Allah ingin menyentuh bibir kita dengan bara yang menyala dari mazbah. Ia ingin menyucikan lidah kita—menyucikan diri kita seluruhnya.