Berita Mission 2 Maret 2019-Terjatuh untuk Yesus

Terjatuh untuk Yesus


Constancio terjatuh sedalam tujuh kaki (dua meter) dengan kepala di bawah sebelum ia bertekad untuk berhenti minum alkohol dan menerima Yesus.

Constancio adalah seorang petani yang hidup bersama kedua anaknya yang masih muda, merasa tergugah ketika sekelompok orang Advent datang untuk mengadakan perkemahan di desanya yang berada di pegunungan SaoTome dan Principe.

Ia mulai memperhatikan kelompok orang Advent tersebut bahkan semakin dekat ketika seorang perempuan yang ikut berkemah bertanya kepadanya:'Apakah kamu memperhatikan ada yang berbeda dari kami?" Constancio memperhatikan bahwa orang-orang Advent tidak minum alkohol juga tidak merokok.
Setelah perkemahan usai, Constancio ingin belajar lebih lanjut tentang gereja Advent kemudian mulai mengikuti seorang anggota gereja yang memberikan pelajaran Alkitab kepadanya di rumah. Tidak lama setelah itu, ia meminta pendeta distrik untuk membaptiskannya.

'Pertama, engkau harus menyerahkan hidupmu kepada Tuhan sehingga Ia akan memampukan kamu mengalahkan kebiasaan minum alkohol dan merokok," kata pendeta. Constancio meninggalkan kebiasaan buruknya itu dan ia pun dibaptiskan.

Enam bulan kemudian, sangat disayangkan, ia kembali kepada kebiasaan hidup yang lama. Istri Constancio sangat kesal. Meskipun ia sendiri belum dibaptis akan tetapi dia menyukai suaminya yang telah menjadi manusia baru tersebut.

Sang istri kemudian memarahi Constancio dengan berkata: "Orang Advent tidak melakukan hal-hal buruk seperti ini, kamu juga seharusnya tidak demikian.'Ia melarang dia untuk tidur bersama sebelum dia berubah, berhenti minum alkohol dan merokok.
Constancio sangat sedih dengan keputusan istrinya tersebut, kemudian ia belajar Alkitab untuk menemukan lebih banyak informasi tentang pola hidup orang Kristen, Ia membaca Yesaya 55:2, yang menyatakan: “Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat."

Constancio berpikir tentang dirinya: "Mengapakah saya membelanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti dan saya tetap tidak merasa puas?"

Ia kemudian berdoa selama beberapa minggu kepada Tuhan untuk menolong dia mengalahkan kecanduannya terhadap alkohol dan rokok. Tetapi sementara ia berdoa, sementara itu juga ia tetap membeli alkohol dan rokok.

Suatu malam, ia telah mabuk dan hendak menaiki tangga rumahnya. Seperti kebanyakan warga desa setempat, ia dan keluarganya tinggal dalam sebuah rumah kayu tradisional yang tinggi. Ketika ia pulang, saat itu istrinya, anak laki-laki yang telah berusia 7 tahun dan juga anak perempuan yang sudah berusia 4 tahun telah terlelap tidur.

Setelah berputar-putar di tempat tidur, gelisah, Constancio sadar bahwa ia belum mencuci kakinya yang sudah sangat kotor akibat becek karena baru saja hujan, la kembali ke luar rumah kayu tersebut
tepatnya di serambi rumah. Pada saat ia hendak mencuci kakinya, ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan kepala di bawah membentur tanah, 7 kaki jaraknya. Untung saja, kepalanya terbentur di tanah yang lembab, tidak ada batunya.

Anjing peliharaan mereka kemudian terdengar menggonggong. Istri dan anak-anaknya tiba-tiba terbangun kemudian menemukan Constancio sedang tergeletak di atas tanah, tidak ada luka, tetapi telah pingsan. Sang istri kemudian memanggil pertolongan.

Dengan segera, sekumpulan tetangga berbondong-bondong mengitari Constancio, dan dengan cepat mereka tahu bahwa Constancio telah terjatuh dari atas serambi rumahnya. Mereka kemudian menyatakan bahwa ia pasti telah didorong oleh setan.

Mereka percaya bahwa di desa tersebut ada setannya, jadi para warga kemudian membicarakan bagaimana caranya mereka harus melindungi diri mereka. Keputusan diambil bahwa Constancio perlu dibersihkan. Jadi, dalam keadaan galau serta kacau masyarakat desa mengumpulkan air kencing mereka di tangan masing-masing dan menumpahkan cairan kencing itu ke Constancio. Setelah itu, beberapa pria membawanya kembali ke rumah.

Pada pagi hari, beberapa sahabat Constancio mengajak dia untuk minum alkohol. Sambil menggelengkan kepala, ia menolak, dan
Fakta Singkat
>SaoTome dan Principe memiliki penduduk terkecil kedua di Afrika setelah Seychelles.
> Penyakit malaria adalah penyakit yang paling umum dan sangat berbahaya di pulau tersebut.
Tips Cerita
> Saksikan Constancio di tautan: bit.ly/Constancio-Afonso-2 > Temukan foto-foto tentang kisah ini di tautan: bit.ly/fb-mq

berkata:"Saya akan berhenti minum minuman keras dan merokok" Ia benar-benar berhenti dari alkohol dan rokok.

'Kecanduan saya terhadap alkohol dan rokok telah lenyap,' kata Constancio dalam tanya jawab yang dibuat di gereja Advent yang ada di desa itu, di mana sekarang ia melayani sebagai seorang ketua jemaat. 'Itu adalah jawaban terhadap doanya'

Saat ini, sepertiga dari 200 penduduk desa telah dibaptis menjadi
anggota gereja Advent dan terdapat kurang lebih 120 anggota jemaat yang beribadah pada setiap hari Sabat. Di dalamnya termasuk istri, anak-anak serta lima kawan mabuk Constancio yang sudah bertobat oleh karena pengaruh dari Constancio sendiri.

'Saya terus bercerita tentang pengalaman saya ini untuk menolong orang lain yang memiliki pengalaman hidup yang sama,' kata Constancio. 'Masyarakat di mana saya tinggal sangat gemar minum-minuman keras dan sangat malu untuk ke gereja. Saya berkata kepada mereka:'Saya juga pernah seperti kamu. Tetapi kamu dapat berhenti juga, dengan pertolongan Tuhan.'

Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan menolong untuk membangun pusat rehabilitasi pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang di Sao Tome untuk menolong mereka berhenti minum alkohol, rokok dan obat-obatan terlarang. Terima kasih untuk persembahan misi Anda. 

Oleh: Andrew McChcsney

Komentar