Saat itu kehidupan Antonio sangat berantakan.
Dalam waktu yang relatif singkat, ia menikahi gadis cinta pertamanya, akan tetapi tidak lama sesudah itu Antonio berselingkuh dengan perempuan lain, ia kehilangan pekerjaan sebagai seorang polisi bea cukai di Sao Tome, ibu kota dari negara kepulauan Sao Tome dan Principe pesisir pantai Afrika Barat.
Setahun berlalu, ia bekerja pada sebuah tempat pembuatan bir. Ia mencoba untuk kembali membangun hubungan dengan istrinya, tetapi istrinya menolaknya, akhirnya mereka bercerai. Setelah itu ayahnya juga meninggal dunia.
Antonio menjadi seorang pemabuk berat. Sampai akhirnya ia bertemu dan hidup serumah dengan seorang wanita yang bernama Alcina, hasil kebersamaan mereka itu mereka mendapatkan dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.
"Kehidupan itu sangat berat," kata Antonio. "Saya selalu mabuk, dan selalu keluarga saya kekurangan uang."
Semua itu menjadikan kehidupan semakin berat, Antonio mulai bermimpi—mimpi-mimpi yang aneh yang ia sendiri tidak mengerti. Di Sao Tome, masyarakat sangat percaya terhadap mimpi. Jika bermimpi tentang banjir maka mereka percaya akan datang malapetaka. Jika bermimpi tentang Safou yaitu buah lokal di Afrika itu berarti akan ada seorang dari anggota keluarga akan meninggal dunia.
Tetapi Antonio tidak bermimpi tentang banjir atau buah-buahan. Tetapi yang ia mimpikan adalah bahwa ia sedang menjinjing di bahunya sebuah bungkusan sambil berdiri di depan tangga naik.
Satu tangga naik ukurannya lebar sedangkan tangga yang itunya lagi ukurannya sempit Ia kemudian dapati bahwa ia mampu menaiki tangga yang lebar dengan bungkusan di punggungnya, tetapi ia tidak dapat menaiki tangga yang sempit itu.
Kemudian ia mempunyai mimpi yang lain lagi. Dalam mimpi kali ini. ia sedang berjalan mengarah ke pintu ketika tiba-tiba seorang perempuan mencegah jalannya dengan sebuah batu karang yang besar. Antonio tak sanggup untuk mendorong batu karang tersebut, tetapi kemudian ia menemukan sebuah celah jalan yang sempit sehingga ia dapat melakukannya meskipun terhimpit saat melewatinya. Setelah masuk, ia melihat sebuah goa dengan sebuah kolam air dan ada seorang yang sedang berdiri di situ dan sedang menunjuk ke air itu.
Ayah mencoba untuk menolong Ivaldo masuk ke universitas, tetapi semua kelas akan masuk pada hari Sabtu jadi Ivaldo tidak bisa untuk hal itu.
Antonio tiba-tiba terbangun setelah mendapatkan mimpi-mimpi tersebut Ia tidak mengerti apa arti mimpi-mimpinya tersebut, tetapi nampak jelas baginya bahwa Tuhan sedang mewahyukan atau menyatakan sesuatu.
Suatu hari, ketika Antonio sedang bekerja di rumah bosnya, pemilik tempat pembuatan bir, seorang tetangga mengundang Antonio menghadiri suatu pertemuan Kebaktian Kebangunan Rohani di sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh setempat Antonio menerima undangan itu.
Fakta Singkat
> Sao Tome dan Principe terdapat dua pulau gunung berapi di pinggiran pantai Afrika Barat di Teluk Gini dan merupakan negara terkecil di Afrika. Sao Tome enam kali lebih besar dari Principe.Tips Cerita
> Pulau Sao Tome adalah nama yang diberikan oleh Santo Thomas dari Portugal setelah ia menjelajah dan tiba di pulau itu pada hari perayaan orang-orang kudus.
> Cokelat adalah hasil bumi utama negara kepulauan tersebut dan 95 persen ekspor negara tersebut adalah cokelat. Hasil bumi lainnya adalah kopra, minyak kelapa sawit dan kopi.
> Makanan di Sao Tome dan Principe semuanya berasal dari hasil bumi seperti, pisang raja, berjenis-jenis pisang serta ikan. Sayur-sayuran dan kacang-kacangan, dimasak menggunakan minyak kelapa sawit merah.
> Temukan foto-foto untuk kisah Ini di tautan: bit.ly/fb-mqFast Facts
> Saksikan Antonio di tautan: bit.ly/AnioniO'AbreuMalam itu, ia sangat terhentak ketika mendengar pendeta membaca Injil Matius 7:13,14 di mana Yesus pernah berkata: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya"
Malam berikutnya Antonio kembali datang untuk mendengarkan yang lebih lagi. "Setiap kali saya datang ke Kebaktian Kebangunan Rohani itu, saya menyadari bahwa saya harus memperbaiki banyak hal untuk melewati jalan sempit dan berbatu-batu itu. Saya harus memperbaiki banyak hal dalam hidup saya untuk dapat menaiki tangga yang sempit itu," ucap Antonio.
Sekarang ia mengerti bahwa bungkusan yang ia jinjing di bahu adalah lambang beban-beban berat yang dipikulnya yang menyebabkan kehidupannya terjerembab ke bawah, dan kolam air adalah melambangkan baptisan. "Untuk dibaptis, saya harus memperbaiki banyak hal dalam kehidupan saya yang sudah memperbudak saya," kata Antonio.
Setalah beberapa waktu lamanya belajar Alkitab, Antonio beserta istrinya dibaptiskan—dan dinikahkan secara resmi.
Saat ini, Antonio telah berumur 45 tahun dan bekerja sebagai kasir keuangan di sebuah usaha pekerjaan kayu, Ia juga melayani sebagai seorang diakon di gereja di mana ia pernah menghadiri Kebaktian Kebangunan Rohani.
Bagi Antonio, kehidupan sekarang ini tidak seberat dulu lagi. "Saya gembira, dan terus bersyukur kepada Tuhan untuk segala sesuatu yang Ia karuniakan kepada kami," sahut Antonio.
Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu membangun sebuah tempat fasilitas rehabilitasi pecandu minuman keras dan obat-obat terlarang—menjadi sebuah "Pusat Pengaruh"—di Sao Tome untuk menolong masyarakat seperti Antonio agar mereka dapat berhenti minum-minuman keras. Terima kasih.
Oleh: Andrew McChcsney
Komentar
Posting Komentar