Berita Misi 29 September 2018-Program Sabat Ketigabelas


Catatan: Partisipan tidak harus menghafal semua bagiannya, tetapi seharusnyalah untuk dapat menguasai bahan yang akan dibawakan jadi tidak harus membaca seluruh catatan. Latihlah sehingga mereka yang terlibat boleh merasakan kenyamanan jika harus menambah bagian-bagian yang diharapkan.

Pembaca Naskah: Triwulan ini kita sudah berjumpa dengan orang yang berasal dari Korea Selatan, Jepang, Mongolia serta Tiongkok yang mana semua negara tersebut merupakan wilayah dari Divisi Asia Pasifik Utara. Hari ini kita akan berjumpa dengan seorang yang berasal dari Taiwan.

Pembicara: Sambil membunyikan dan menggosok-gosok rangka sepeda hal ini dilakukan bukan karena adanya perintah agar gajinya naik pada sebuah bengkel di Taiwan tengah, tetapi hal itu dibuat karena adanya sebuah keuntungan yaitu: Tidak Bekerja pada Hari Sabat Jin Rong Gao dan istrinya bergabung dengan 16 anggota tim karyawan perbengkelan ketika mereka pindah ke Kota Shih-Kang beberapa tahun yang lalu. Pasangan ini, meninggalkan pekerjaan mereka terdahulu oleh karena masalah hari Sabat. Sekarang, dengan pekerjaan yang ada mereka mulai mendapat gaji sebesar 15.000 dolar Taiwan atau setara dengan 500 dolar Amerika (6.500.000 rupiah) 'Pada saat itu, tidak banyak pekerjaan yang harus dikerjakan," kata Jin Rong Gao. Tetapi kami senang oleh karena kami tidak harus lagi bekerja pada hari Sabat*

Beberapa bulan kemudian, ia mulai berpikir tentang saudaranya, keempat adik perempuan dan juga anggota keluarga lainnya, yang sampai saat ini bergumul dengan pekerjaan pada hari Sabat, Ia kemudian memohon kepada bosnya agar boleh memanggil saudara-saudaranya bekerja, akan tetapi bosnya itu menolak, dan berkata: "Kita tidak memiliki pekerjaan yang cukup." Akan tetapi Jin Rong terus membujuk dan akhirnya tujuh saudaranya boleh mendapatkan pekerjaan di bengkel tersebut.

Jin Rong bergumul dengan gaji yang hanya sedikit untuk masa tiga tahun ke depan sehingga ia mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lainnya. Tapi ketakutannya adalah jangan-jangan ia akan diperhadapkan lagi dengan bekerja pada hari Sabat, jadi ia tetap dengan pekerjaan yang ada. "Saya akan menjaga iman saya lebih dari keinginan saya untuk mendapatkan gaji yang tinggi," kata Jin Rong.

Tuhan melihat akan kebutuhan Jin Rong karena secara tiba-tiba bengkel sepeda tersebut mendapatkan banyak pesanan dari sebuah perusahaan untuk merakit rangka sepeda. Jin Rong beserta istrinya mulai mendapatkan penghasilan sampai 70.000 dolar Taiwan atau setara dengan 2.300 dolar Amerika (29.900.000 rupiah). Bukan hanya itu saja, Jin Rong juga mendapat promosi menjadi orang pertama di bengkel tersebut, Ia sangat bersyukur dengan uang tambahan yang ia peroleh, akan tetapi ia terus khawatir jangan-jangan ia akan dituntut bekerja pada hari Sabat demi menjaga pesanan-pesanan yang banyak itu.

Ketakutannya menjadi kenyataan yaitu pada hari Jumat sore ketika bos bengkel tersebut mengumumkan pada sebuah rapat bahwa ke-16 karyawan yang ada semuanya akan mulai bekerja pada hari Sabtu. Tiba-tiba Jin Rong berkata: "Saya tidak bisa melakukannya."Mendengar hal itu, sang bos balik berkata: "Terserah kepada kamu. Jika kamu ingin beribadah hari Sabat, kamu akan kehilangan pekerjaan." Malam itu, Jin Rong sangat bergumul dan susah tidur. Bukan hanya pekerjaannya yang akan dihentikan melainkan juga pekerjaan istri beserta saudara-saudaranya yang lain, Ia ceritakan masalahnya ini dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Di pagi hari, ia beserta saudara-saudaranya memilih pergi ke gereja. "Kami telah memutuskan untuk terus menjaga iman kami dari pada menjaga pekerjaan kami," kata Jin Rong.

Hari Sabtu itu sang bos sangat tidak tenang. Lebih dari setengah karyawan sedang berada di gereja gantinya bekerja untuk orderan yang sangat mendesak, Ia sangat marah dan berkata kepada ketujuh karyawan yang ada bahwa hari ini tidak ada pekerjaan. Selanjutnya sang bos berkata bahwa mereka akan kembali bekerja setelah matahari terbenam hari Sabtu dan itu artinya sudah masuk hari Minggu. Sang bos berkata kepada mereka untuk sampaikan kepada Jin Rong jadwal baru pekerjaan mereka.

Seluruh karyawan Advent sangat bergembira karena mereka dapat bekerja setelah matahari terbenam hari Sabtu dan mereka terus bekerja dengan gembira sampai hari Minggu.

Tiga hari kemudian sebelum sang bos kembali ke bengkel. Yaitu pada hari Selasa, sang bos datang kepada Jin Rong dan bertanya: "Maukah kamu mendapatkan lebih banyak gaji?" Jin Rong sangat terkejut."Bukankah engkau mengatakan bahwa saya akan kehilangan pekerjaan jika saya memilih beribadah pada hari Sabat?" kata Jin Rong. Sang bos berkata bahwa permintaan untuk rakitan rangka sepeda semakin besar sehingga ia memutuskan untuk membuka bengkel yang kedua. Dan Jin Rong akan dipercayakan untuk menangani bengkel yang kedua tersebut, sebuah promosi yang tentunya akan membuka lapangan pekerjaan baru sekaligus memberi pelatihan bagi para karyawan baru tersebut dengan pendapatan yang pasti meningkat. Akan tetapi ia diminta untuk bekerja pada hari Sabat. Pekerjaan yang ditawarkan adalah sebuah kesempatan promosi bagi Jin Rong akan tetapi Jin Rong teringat akan apa yang dikatakan di dalam Mazmur 37:5, yang berkata: “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak."Jin Rong memutuskan untuk menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dan ia pun menolak tawaran pekerjaan tersebut. Gantinya menjadi sedih, sang bos mengumumkan adanya perubahan total jadwal pekerjaan di bengkel tersebut, Ia tidak rela kehilangan karyawan, seorang karyawan sebaik Jin Rong, jadi mulai sekarang, bengkel ini akan ditutup pada hari Sabat dan nanti akan mulai bekerja setelah matahari terbenam sampai hari Minggu.'Tidak ada lagi karyawan yang bekerja pada hari Sabat, bahkan bos sendiri tidak lagi bekerja pada hari Sabat," kata Jin Rong.

Teman-teman karyawan Jin Rong sangat terkesan akan tangguhnya iman Jin Rong, dan oleh pengaruh tersebut ada empat teman Jin Rong yang telah dibaptiskan. Jin Rong terkadang harus bekerja tak henti-hentinya sampai akhir pekan, tetapi hal itu harus dibuat karena tidak ada jalan lain.'Meskipun sangat melelahkan, kami sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa Tuhan mengizinkan kami mempertahankan iman kami," kata Jin Rong. Lebih jauh ia berkata:'Saya bersyukur kepada Tuhan karena sudah mendengar akan doa-doa kami dan memberikan kepada kami hidup yang penuh kedamaian'

Pembaca Naskah: Anggota gereja Advent di seluruh Taiwan serta yang ada di Divisi Asia Pasifik Utara sedang berdoa agar mereka boleh menjadi setia dan boleh menolong membagikan kabar baik bahwa Yesus segera datang! Marilah kita memberikan Persembahan Sabat Ketiga Belas yang limpah agar lebih banyak orang dapat mempelajari akan kabar baik Itu.
(Persembahan Dikumpulkan)

Komentar