Hati saya dipenuhi dengan sukacita yang besar ketika saya menyaksikan seorang nelayan yang bernama Sadayuki yang berusia 48 tahun menerima baptisan di sebuah pulau bernama Tsushima.
Setelah bekerja sebagai seorang nelayan sejak berusia 15 tahun, baru-baru ini ia ditangkap oleh Yesus Kristus.
Saya pertama kali bertemu dengan Sadayuki ketika dia hendak meminta kepada saya sebatang rokok di tempat parkir sebuah pasar modern. Saya dan istri bersama kedua anak wanita kami, tinggal di Pulau Tsushima, sebuah pulau yang dihuni oleh 30.000 penduduk yang terletak di antara Jepang dan Korea Selatan. Kami sekeluarga adalah Tenaga Sukarela Pengembangan Masyarakat (TSPM)—kaum awam yang secara sukarela selama paling sedikit satu tahun untuk mendirikan sebuah perkumpulan atau jemaat di ladang-ladang baru atau yang selama ini belum dimasuki. Ketika kami tiba di pulau itu tujuh tahun yang lalu, kami adalah satu-satunya orang Advent di pulau itu.
Sadayuki saat itu tiba-tiba mengetuk jendela mobil saya dan membuat kedua anak saya dan saya sendiri sangat terkejut. "Dapatkah engkau memberi saya sebatang rokok?" Pintanya.
Dengan cepat saya menjawab, "Mohon maaf. Saya tidak memiliki rokok."
Itulah respons yang biasa saya lakukan setiap kali ada orang yang meminta rokok kepada saya. Mendengar jawaban saya itu, orang asing itu terlihat sangat sedih dan hilang harapan. Pada saat ia hendak berjalan menjauhi kami, saya berkata kepada kedua anak wanita saya bahwa kita harus mendoakan dia. Setelah berdoa, saya berpikir:"Bagaimanakah jika saya memberikan sebuah traktat kepadanya?"Tetapi saat itu tidak ada traktat yang tertinggal di mobil. Jadi saya berdoa kembali kepada Tuhan untuk tunjukkan sesuatu.
Selesai berdoa, saya melihat ternyata masih ada sebuah traktat lagi yang terletak di atas lantai mobil. Sudah diinjak oleh kedua anak saya. Tetapi kata-kata pada traktat itu masih bisa terbaca. Dengan segera saya menarik tangan kedua anak saya dan kami berlari menuju orang itu.
Kami pun bisa menjangkau orang itu, sebuah ayat Alkitab terlintas dalam pikiran saya. Ayat itu adalah perkataan Rasul Petrus di dalam Kis. 3:6 yang adalah kata-kata petrus kepada seorang pengemis: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang ku-punyai, kuberikan kepadamu."
Saya pun berkata kepada orang itu:'Saya mohon maaf. Saya' tidak memiliki rokok untuk saya berikan kepadamu, tetapi saya memiliki yang satu ini." Saya heran ketika orang itu mau menerima traktat yang saya berikan kepadanya. Ia memegang traktat itu dan' tanpa menunda ia segera membaca traktat tersebut sementara saya terus berdiri di situ. Selesai membaca ia kemudian berterima kasih kepada saya."Saya mau berterus terang kepadamu,"
Fakta Singkat> Masakan Jepang mencakup banyak nasi, ikan, dan sayuran, tapi sedikit daging. Dengan sedikit lemak atau susu, diet ini sangat sehat, yang mungkin bisa menjelaskan mengapa orang Jepang hidup rata-rata lebih lama dari orang lain di dunia.
> Gulat sumo adalah olahraga nasional Jepang. Untuk menang di sumo, pegulat harus memaksa lawannya ke luar dari ring atau memaksanya menyentuh tanah dengan bagian tubuhnya selain bagian bawah kakinya.
> Kekristenan pertama kali diperkenalkan ke Jepang oleh misi Jesuit di tahun 1549. Saat ini, 1 persen menjadi 2,3 persen adalah orang Kristen.
> Ada 97 gereja di Jepang, dengan keanggotaan 15.151 orang, Dengan populasi 125.310.000, ada 8.270 orang Jepang, untuk setiap orang Advent.
ucapnya: "Saya sebenarnya sedang mempersiapkan diri hendak mengunjungi gereja terdekat untuk bertanya apakah masih ada harapan dalam hidup ini. Tetapi engkau telah datang kepada saya sebelum saya pergi ke gereja." Pada saat saya mendengarkan ungkapannya tersebut, saya begitu terkejut. Saya yakin bahwa pertemuan kami itu bukanlah kebetulan tetapi atas rencana Ilahi. Saya kemudian mengundang orang itu untuk belajar Alkitab bersama dengan saya setiap hari dan sesudah itu mengajak dia untuk makan.
Kami melayani dia dengan makanan setiap hari baik itu makanan rohani juga makanan jasmani. Orang itu kemudian memperkenalkan dirinya dan senang untuk terus datang ke rumah kami dalam mempelajari akan Alkitab.
Sadayuki kembali datang pada hari berikutnya, dan terus belajar sampai kurang lebih tiga bulan lamanya. Saya mendapati bahwa Sadayuki sangat bergumul dengan tekanan serta kecanduannya terhadap minuman keras, Ia pernah mencoba sebanyak dua kali untuk bunuh diri dengan cara minum obat berlebih-lebihan, tetapi seorang dokter menyelamatkan hidupnya secara mukjizat.
Saya berkata kepadanya bahwa Tuhan tidak mengizinkan dia untuk meninggal sebelum dia mengenal akan kasih Yesus Kristus. Sadayuki dibaptiskan pada tahun 2015 yang lalu menjadi orang kedua dari tiga jiwa yang sudah dibaptis sejak kami pindah di pulau ini. Ia tidak lagi minum-minuman keras, visinya adalah ia rindu untuk membuka sebuah program Anti Minuman Keras untuk menolong orang lain yang masih menderita akibat minuman keras.
Terkadang, saya dan istri merasa tergoda untuk kecewa dengan kesulitan-kesulitan besar yang harus kami hadapi dalam membagikan Injil di antara penduduk yang beragama Budha serta tradisi-tradisi Shinto. Tetapi Sadayuki dengan senyumnya mengingatkan kami bahwa jalan Tuhan bukanlah jalan kami dan Tuhan sendiri yang akan menuntun kami untuk mencari mereka dituntun kepada kebenaran.
Oleh Kurihara Kimiyoshi
Kurihara Kimiyoshi oleh sahabat-sahabatnya dikenal dengan nama “Kimi," adalah satu dari 2.500 TSPM yang telah mendirikan lebih dari 11.000 perkumpulan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang baru sejak tahun 1990. Kimi tidak pernah berencana untuk menjadi seorang TSPM. Ia mempunyai surat izin penerbangan sebagai seorang pilot pesawat terbang sehingga ia mau menjadi misionaris penerbangan, tapi Tuhan mempunyai rencana lain baginya.
Komentar
Posting Komentar