Berita Misi Advent Dewasa 9 Juni 2018- Saya Keluar


Saya Keluar

Ketika masih kecil, nenekku yang adalah anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menyuruhku ke gereja untuk belajar Alkitab setiap hari Rabu malam di Beckley, Virginia Barat. Pada pagi hari Sabat, saya harus berjalan sejauh delapan blok untuk sampai di gereja. Itu harus kujalani, dan saya tidak punya pilihan selain pergi ke gereja dan kembali ke rumah.

Nenekku yang membesarkan saya, seorang anak bungsu dari tujuh bersaudara, dan ia sangat keras. Saya tidak boleh mengenakan baju rok pendek. Saya harus membaca Alkitab setiap Jumat petang. Tak seorang pun yang melakukan pekerjaan sejak matahari terbenam di hari Jumat hingga matahari terbenam di hari Sabtu, Ia tidak memperbolehkanku pergi ke gereja lain pada hari Minggu.

Satu-satunya kehidupan yang kumiliki adalah sekolah dan gereja. Begitulah cara saya dibesarkan. Ketika berusia 14 tahun, saya pindah ke New York untuk tinggal bersama dengan kakak-kakakku. Saya dihadapkan pada dunia yang luas dan tidak lagi pergi ke gereja. Setelah lulus perguruan tinggi, saya bekerja sebagai akuntan untuk sebuah perusahaan asuransi di Wall Street dan belakangan bekerja sebagai auditor pemerintah di Washington.

Saya mulai pergi ke gereja pada hari Minggu. Kemudian pada suatu malam saya bermimpi. Dalam mimpiku itu, saya sedang membajak sebidang tanah. Nenekku biasanya menggunakan sebuah traktor untuk membajak tanah di tamannya, jadi waktu bangun tidur, saya berpikir: "Barangkali ini adalah pertanda bahwa saya harus pulang ke rumah." Saya dan suami telah lama ingin membangun sebuah rumah, dan saya memutuskan untuk membangunnya di tanah yang di- nenekku yang meninggal beberapa tahun lalu.





Suamiku, juga seorang pegawai pemerintah, tidak tertarik dengan gagasan membangun rumah di Virginia Barat, tapi akhirnya rumah itu berdiri ketika kami masih bekerja di Washington. Setelah pensiun dan kembali ke Beckley, saya mulai bertanya-tanya mengapa saya meninggalkan semua sahabat saya di Washington untuk pulang ke rumah masa kecilku. Saya memang mendapatkan teman-teman baru, tapi saya tetap bertanya kepada Tuhan: "Mengapakah saya ada di sini?"

Pada waktu itulah saya menerima sebuah pamflet di kotak surat, bersama dengan undangan seminar nubuatan Alkitab. Saya mengajak teman-teman baruku untuk pergi bersama, tapi mereka tidak mau pergi ke seminar itu. Akhirnya saya putuskan untuk pergi sendiri.

Pada malam ke empat rangkaian seminar itu, penceramah berbicara tentang binatang-binatang di kitab Daniel dan Wahyu, dan saya menyadari untuk pertama kalinya bahwa saya sedang berada di sebuah pertemuan KKR gereja Advent. Entah mengapa, saya tidak menyadari hal itu ketika mendaftar pada awal pertemuan atau pada malam-malam berikutnya.

Saya teringat kembali akan pola asuhan yang ketat waktu saya kecil dan kembali merasa kesepian. Di sinilah saya, duduk seorang diri; tak seorang teman pun yang mau menemaniku. Saya berpikir: "Jika saya terus hadir di pertemuan-pertemuan ini, saya akan kehilangan semua temanku."

Pertemuan itu baru saja dimulai, tetapi saya berdiri dan dengan cepat berjalan ke arah pintu. Wanita yang menerima pendaftaran saya di malam pertama menghentikan saya di balik aula. "Anda mau pergi ke mana?" Ia bertanya. "Saya sudah mendengar semua hal ini seumur hidup saya,"jawabku.





Saya bercerita kepadanya tentang nenek dan bagaimana beliau melarangku pergi ke mana-mana atau melakukan.hal selain membaca Alkitab dan pergi ke gereja. Tetapi itu hanyalah sebuah alasan. Sebenarnya saya merasa kesepian dan menginginkan teman di dalam pertemuan KKR ini.

Wanita tadi, yang belakangan saya ketahui bernama Naomi Tricomi, seorang pekerja Alkitab, tersenyum dan membuatku merasa diterima, Ia mengajakku untuk duduk hingga pertemuan berakhir. Persahabatannya itulah sesungguhnya yang kubutuhkan. Saya kembali ke tempat duduk—dan kembali lagi pada malam-malam berikutnya selama seri KKR sebulan itu.

Setiap malam, Naomi menyalami saya dengan senyuman dan sebuah pelukan, Ia tidak dapat duduk bersama saya karena ia sedang bertugas, tetapi saya tahu bahwa saya mempunyai seorang teman di ruangan itu.

Fakta Singkat
> Sekitar 75 persen wilayah Virginia Barat tertutup oleh hutan.
> Virginia Barat adalah satu-satunya negara bagian yang dideklarasikan oleh presiden (Deklarasi Virginia Barat sebagai negara bagian dikeluarkan oleh Presiden Abraham Lincoln).
> Karena jajaran pegunungannya, Virginia Barat terkadang dijuluki sebagai negeri Swissnya Amerika Serikat.
> Virginia Barat adalah negara bagian di utara yang letaknya paling selatan, dan negara bagian di selatan yang letaknya paling utara.
> Pengantaran surat ke desa-desa secara gratis dimulai di Charles Town, Virginia Barat pada tanggal 6 Oktober 1896, dan kemudian merebak ke seluruh Amerika Serikat.
> Pada tahun 1947, Chuck Yeager, seorang pribumi Hamlin, Virginia Barat, menjadi orang pertama yang terbang lebih cepat daripada kecepatan cahaya.

Ketika mendengarkan presentasi demi presentasi, kenangan dari masa kecil membanjiriku. Saya kembali merasa seperti seorang gadis kecil di gereja. Ketika penceramah bertanya siapa yang ingin dibaptis, saya maju ke depan.

Saya Merasa Pulang ke Rumah

Saya bersama-sama dengan 16 orang lainnya bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pada bulan September 2016 melalui pertemuan KKR itu—satu dari 35 pertemuan KKR yang diadakan di seluruh Virginia Barat dan didanai oleh Persembahan Sabat Ketiga Belas tahun 2015.

Menengok kembali 65 tahun hidupku, saya menyadari bahwa gereja dan Alkitab telah tertanam selalu di dalam diriku oleh sebab nenekku. Tuhan telah selalu melindungiku. Sekarang saya mulai mengerti mengapa Tuhan memanggil saya kembali ke Virginia Barat. Saya boleh terus maju dan berfokus pada apa yang Tuhan kehendaki untuk saya lakukan. 0


Ida Elizabeth Davis, 65 tahun, saat ini menjadi koordinator Bakti Wanita Advent di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Beckley.

Oleh Ida Elizabeth Davis, seperti dikisahkan kepada Andrew McChesney.

Saksikan Elizabeth di tautan: bit.ly/EIizabeth-Davis.

Komentar