Berita Misi 19 Mei 2018-Berbicara dengan Orang Mati


Seorang guru sekolah menengah, Kim Harrington mendengarkan cerita Selly yang berusia 17 tahun bercerita tentang percakapan dengan kakeknya tadi malam. Shelly dan kakeknya telah berdiskusi tentang masa depannya sambil duduk di teras rumah mereka di sebuah taman First Nations di Alberta, Kanada.

Kemudian Shelly menyadari bahwa kakeknya telah meninggal beberapa tahun yang lalu. "Ketika saya sadar bahwa kekeknya telah meninggal, saya merinding," kata Kim. "Saya merasa anak ini telah berhadapan dengan sejenis roh jahat."

Kim adalah seorang guru sains dan matematika di Mamawi Atosketan Native School, sebuah sekolah misi Gereja Masehi Advent

Hari Ketujuh untuk anak-anak First Nation di Alberta. Banyak dari 200 anak-anak itu yang datang dari keluarga penganut ajaran spiritual tradisional dan baru pertama kali mendengar tentang Yesus di sekolah K-12 (TK-kelas 12).

Shelly beberapa kali berbicara dengan gurunya tentang roh-roh. Ia bercerita bahwa di hadapan seorang dukun, ia telah melihat seekor centaur, yaitu makhluk mistis berbentuk separuh manusia, separuh kuda, yang melompat dari rumah ke rumah di cagar alam itu. Ia juga bercerita telah mendengar leluhurnya berbicara dari sebuah pohon di halaman rumahnya, "Ia duduk di sana dengan tenang dan mendengarkan suara-suara yang dikiranya berasal dari leluhurnya," kata Kim.

Setidaknya ia sudah dua kali berbincang dengan makhluk halus yang menyerupai kakeknya. "Di beranda, mereka berbincang tentang apa yang diinginkan Shelly dalam hidupnya," kata Kim. "Makhluk halus itu tidak menyuruhnya melakukan sesuatu yang negatif seperti, 'melompatlah ke dalam danau.'

 Fakta Terkini>Konferens Alberta memiliki 11.646 anggota di 67 gereja.
> Ajaran Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh diperkenalkan di Alberta pada bulan Mei 1895 oleh dua orang penginjil literatur, Thomas Astleford dan George W. Sowler.
> Pendeta Advent pertama yang menetap di Alberta adalah Henry Block, yang tiba pada bulan Oktober 1899 untuk memimpin jemaat berkebangsaan Jerman di Leduc.

Mereka hanya berbincang, dan ia merasa perbincangan itu sebagai suatu hal yang menyenangkan, Ia sangat suka berbincang dengan kakeknya"

div style="text-align: justify;">




Mendengar cerita gadis itu membuat Kim terkejut, dan dengan diam-diam dia berdoa kepada Tuhan untuk memberinya kata-kata yang tepat. Lalu Kim mulai bertanya. "Kamu sudah mempelajari kepercayaan Advent," kata Kim. "Ceritakan pada saya, menurutmu apakah sesungguhnya makhluk halus itu? Apakah ia sungguh kakekmu? Siapakah yang mengirim makhluk halus itu?"

Shelly telah mengenal ajaran Alkitabiah tentang keadaan orang mati yang seperti tidur dan tidak mengetahui apa-apa. Akhirnya ia berkata: "Ya, Anda benar, Bu Harrington, saya mengerti apa yang
hendak Anda sampaikan." Kim pun berdoa bersama gadis itu.

"Ia bingung karena menganggap pengalamannya itu sesuatu yang positif," kata Kim. "Ia pergi dengan membawa banyak pertanyaan, tetapi ia berterima kasih karena telah didoakan." Setelah itu, Shelly beberapa kali kembali kepada Kim untuk didoakan saat ia mengalami masalah di rumah atau ketika harinya sedang buruk. Kim melihat sesuatu yang positif mewarnai percakapan mereka.

"Pembicaraan tentang makhluk-makhluk halus itu membuka pintu pada hubungan doa ini "kata Kim. Shelly mulai berpikir serius tentang kehadiran roh-roh itu di dalam hidupnya. Belakangan, ia memberitahukan Kim bahwa ia didekati oleh roh neneknya, Ia mendengarkan selama satu sampai dua menit karena ia merasa rindu kepada neneknya dan ingin berbincang dengannya. Tetapi kemudian ia teringat akan percakapan dengan gurunya tentang dari mana makhluk-makhluk halus itu berasal. Dengan tegas ia berkata kepada suara itu: "Jika kamu roh jahat, saya ingin kamu pergi." Kemudian ia mulai menyanyikan lagu-lagu tentang Yesus yang ia pelajari di sekolah. Roh itu pun pergi.

Kim berdoa agar Shelly belajar menaruh keyakinannya pada Tuhan."Saya katakan kepadanya bahwa Tuhan selalu mengawasi hidupnya, apa pun yang terjadi," katanya, "Ia meminta nasihat dari kakeknya dan ingin tahu masa depannya, maka saya mengi
ngatkannya bahwa Tuhan memiliki sebuah rencana baginya meskipun saat ini ia tidak mengetahuinya."

Kim membacakan untuknya janji di Yeremia 29:11, Tuhan berkata: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan"

Kim ingin murid-muridnya tahu bahwa mereka adalah kepunyaan Allah dan bukan milik roh-roh itu. Ia telah menempelkan tanda di kursi mereka dan berkata: "Kursi ini milik anak Tuhan"
"Saya ingin anak-anak itu tahu bahwa mereka istimewa dan bahwa Tuhan mengasihi mereka apa pun yang terjadi," katanya.

Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu pengembangan program sekolah di bidang sains dan matematika sehingga lebih banyak anak yang mendaftar dan belajar tentang Yesus. Terima kasih untuk persembahan misi Anda. 
Nama siswi dalam kisah ini j telah disamarkan.

Saksikan Kim di tautan: bit. j ly/Kim-Harrington.
div style="text-align: justify;">






Komentar