Hidup Laura di Meksiko penuh dengan kejutan.
Ketika berusia 10 tahun, ia pergi ke rumah sahabatnya sambil berharap ada pesta meriah di sana. Sebaliknya yang didapatinya adalah sebuah kelompok kecil yang sedang belajar Alkitab,Iasangat menyukai pelajaran Alkitab itu sehingga bertahan selama satu tahun dan mulai hadir di gereja Advent setiap hari Sabat.
Ketika ia meminta untuk dibaptis setelah gereja itu mengadakan serangkaian pertemuan KKR, para anggota jemaat gereja itu mengajukan banyak keberatan. Mereka mengatakan bahwa ia masih perlu belajar Alkitab lebih banyak, bahwa orang tuanya bukan orang Advent, dan bahwa ia baru berumur 11 tahun. Tapi akhirnya ia dibaptis.
Ketika Laura menyelesaikan SMA, ia ingin memasuki sebuah universitas Advent tapi kekurangan biaya kuliah. Hasratnya untuk belajar di sana tumbuh ketika pendetanya bercerita bahwa di universitas Advent ada kelas-kelas Alkitab,Ia mulai bermimpi untuk menjadi pengajar Alkitab.
Laura membuat kesepakatan dengan Tuhan,Iaberdoa: "Jika Engkau mengizinkan aku kuliah di universitas Advent, aku akan menjadi guru Alkitab di SMA. Tetapi jika Engkau tidak mengizinkan aku masuk ke sana, aku akan bekerja, menikah, dan setelah itu baru kuliah."
Tuhan menjawab doanya. la diterima di universitas Advent meskipun ia hanya sanggup membayar separuh dari uang kuliah semester pertama,Iabekerja sebagai pengurus rumah untuk mendapatkan uang tambahan. Semester berikutnya, ia menerima beasiswa penuh, dan empat tahun kemudian ia lulus dengan gelar di bidang ilmu keluarga, serta tidak memiliki utang.
Karena Tuhan telah menjawab doanya, Laura memenuhi janjinya untuk menjadi guru Alkitab di SMA.
Ke Halaman 1
Ke Halaman 2
Komentar
Posting Komentar