Istriku tinggal bersama kerabat kami di kota lain sementara saya membangun bisnis. Tetapi usaha kami gagal setelah saya dan temanku itu berbeda pendapat, dan saya berjuang untuk mencari pekerjaan. Akhirnya, saya kehilangan rumah, dan keangkuhan menahan saya untuk meminta bantuan kepada istri dan kerabat. Saya tidur di jalanan selama tiga bulan.
Pada suatu hari, saya duduk di sebuah taman, berbicara dengan sesama tunawisma tentang di mana saya bisa mandi, mengganti pakaian, dan mendapatkan makanan. Ia memberitahu saya:"Pergilah ke Good Samaritan Inn, dan mereka akan memberimu makanan." Jawabku, "Saya ingin ke sana!"
Orang di Good Samaritan Inn baik kepada saya, dan mereka memberi saya makan dan pakaian ganti. Tak lama kemudian saya mengetahui bahwa Good Samaritan Inn adalah milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan dioperasikan oleh para anggota gereja.
Saya mulai datang ke Good Samaritan inn secara teratur, dan saya merasa terdorong untuk memberikan sesuatu sebagai balasan. Karena itu saya mulai membantu membersihkan halaman. Kemudian saya mulai menghadiri gereja Advent kembali, dan saya pun menjalani pembaptisan ulang.
Saat ini, saya berusia 50 tahun dan menjadi pengurus Good Samaritan Inn. Saya memiliki kantor sendiri dan tempat tinggal di sini. Saya juga telah rujuk kembali dengan istriku yang kedua.
Sungguh keras hidup di jalanan. Alangkah baiknya jika bisa diadopsi —atau diadopsi ulang—oleh Tuhan.
Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas tahun 2015 digunakan untuk merenovasi gedung Good Samaritan Inn di Kingston, Jamaika, dan memperluas karyanya meliputi pengobatan gratis dan pusat perawatan gigi bagi para tunawisma. Terima kasih telah membantu Good Samaritan Inn menjangkau orang seperti Raglan.
Komentar
Posting Komentar