Kisah hari ini berasal dari Raglan Waite, 50 tahun, seorang pengurus Good Samaritan Inn, sebuah pusat kegiatan gereja Advent untuk membantu para tunawisma di Kingston, Jamaika.
Saya tumbuh di sebuah panti asuhan dan diangkat anak oleh sebuah keluarga pemelihara hari Minggu pada usia enam tahun. Kedua orang tua angkatku meninggal ketika saya berusia 17 tahun, dan saya hanya memiliki sedikit persediaan makanan untuk dimakan. Karena putus asa dalam menemukan cara untuk bertahan hidup, saya mulai mencari-cari orang tua biologisku.
Saya kembali ke panti asuhan, dan mencari tahu nama ibu kandungku. Tetapi tak seorang pun yang dapat memberitahu di mana beliau tinggal.
Selanjutnya, saya pergi ke Poor Relief Department setempat, sebuah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mencari dan membantu mereka yang membutuhkan. Wanita yang bekerja di sana mengatakan bahwa ibu dan keluarga biologisku ada di dalam daftar orang yang membutuhkan bantuan mereka, Ia memberitahu saya bahwa kakak kandungku pernah bersekolah di SMA yang sama denganku. Tapi ia menolak memberi informasi lebih lanjut, dengan alasan untuk melindungi hak pribadi orang. Tetapi ia berjanji untuk menghubungi kakakku sehingga dapat mencari saya jika ia mau.
Pada suatu hari ketika saya menonton pertandingan sepak bola, salah seorang guru menyentuh bahuku, Ia berkata: "Apakah kamu Raglan? Kita bersaudara."
Saya begitu bahagia!
Carl tujuh tahun lebih tua dari saya, dan ia mau membawa saya ke rumahnya.
bersambung ke hal2
<
Komentar
Posting Komentar