Lusinan mahasiswa dari University of the Southern Caribbean di Trinidad dan Tobago melakukan penjualan buku dari pintu ke pintu untuk membayar uang kuliah mereka. Beberapa dari mahasiswa itu bekerja di Karibia, tetapi saya bergabung dengan sebuah kelompok 10 mahasiswa yang terbang ke Kanada.
Saya tiba di Ponoka, sebuah kota di Provinsi Alberta, dan berpasangan dengan mahasiswa dari Rumania yang hanya bisa sedikit bahasa Inggris. Kami masing-masing pergi ke salah satu sisi jalan pada suatu hari Jumat yang dibasahi hujan. Setelah beberapa jam, saya dapat melihat rona frustrasi di matanya.
"Perlu bantuan?" Saya bertanya saat kami menuju ke ruas jalan terakhir untuk hari itu.
Ia menggelengkan kepalanya.
Kami berdoa dan pergi untuk menyelesaikan tugas kunjungan di jalan itu.
Di rumah yang pertama, seorang pria membanting pintunya di hadapan mahasiswa Rumania itu.
Karena suatu alasan, saya melihatnya sebagai hal yang lucu dan tertawa. Kemudian saya melihat betapa sedihnya wajah rekanku itu, maka saya pun meminta maaf dan berkata: "Mari kita jalan bersama-sama."
Kami pergi ke sisi jalan rekanku itu, berdoa, dan menghampiri rumah berikutnya. Saya mengetuk pintu dan menerima jawaban segera: Salakan nyaring seekor anjing kecil. Pemilik anjing biasanya tidak suka tatkala anjing mereka menyalak nyaring, dan biasanya pula mereka akan menolak untuk membeli buku. Nampak jelas bahwa wanita yang membukakan pintu pun tidak senang melihat kami. Anjing kumal di kakinya nampak sama tidak se-
Komentar
Posting Komentar