Berita Mission 24 Februari 2018-Kesempatan Kedua#Halaman1


Saya mulai minum minuman keras setelah menikah di usia 20 tahun, dan kemudian saya mulai merokok. Tak lama kemudian saya telah menjadi seorang pecandu alkohol dan perokok berat. Saya juga senang pergi ke pesta.


Istri saya dibaptis setelah hadir di sebuah rangkaian KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) yang diselenggarakan seorang pendeta bernama Richard Perez di sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dekat rumah saya di negara bagian Tabasco, Meksiko.Tetapi saya sendiri menolak untuk dibaptis. Dua kali.

Pola hidup saya telah merusak tubuh saya, dan 13 tahun kemudian saya mulai mengalami sakit parah di punggung. Saya pergi ke sebuah klinik kesehatan lokal, dan mereka memberi saya obat yang tidak dapat mengurangi rasa sakit itu. Hari berikutnya saya pergi ke Southeast Adventist Hospital. Dokter-dokter di sana melakukan serangkaian pemeriksaan sinar-X, darah, dan lain-lain, tetapi tidak menemukan sesuatu yang salah.

Sakit punggung saya semakin parah, dan saya mulai mengalami | demam tinggi. Pada hari keempat di atas ranjang, chaplain rumah sakit menjumpai saya,Ia adalah pendeta Richard Perez. Beliau segera mengenali dan menyalami saya dengan langsung menyebut nama saya. "Inilah saatnya Anda membutuhkan Tuhan,"katanya kepada saya.

la mengambil sebuah gitar dan menyanyikan dua buah lagu. Setelah itu ia membacakan Alkitab untuk saya. Pada saat itu, saya merasa bahwa Tuhan sungguh mengasihi saya.

Sebelum pergi, Pendeta Richard meminta kepada para perawat untuk mengadakan ibadah Sabat bersama saya, yang dipatuhi oleh mereka.

Saya merasa sangat payah. Saya merasa sakit terus-menerus, dan suhu badan saya tetap tinggi. Pada






Ke Halaman 1
Ke Halaman 2
Ke Halaman 3


Komentar