Berita Mission 13 Januari 2018-Celana Jins Biru#Halaman1


Nlikolai menerima sebuah telepon darurat yang mengubah sebuah keluarga untuk selamanya.

Ayah saya berusia 19 tahun pada waktu itu, dan ia datang ke ibadah Sabat bersama calon ibu saya, yang adalah anggota gereja pemelihara hari Minggu. Ayah saya menjadi marah ketika seseorang memberitahu ibu saya bahwa ia berpakaian kurang pantas, dan beliau pun meninggalkan imannya.

Saya tumbuh di sebuah keluarga polisi. Ayah saya adalah petugas SWAT(Special Weapons and Tactics Squad) yang berotot, yang mengira dirinya adalah superman. Beliau senang berkelahi, merokok, dan minuman beralkohol, la memberitahu saya dan adik saya, "Hanya mereka yang paling kuat dapat bertahan di jalanan. Kalian harus menjadi kuat agar bisa bertahan."
Tiga tahun berlalu, dan orang tua saya bercerai. Ketika ayah saya berusia 45 tahun, ia dirawat di rumah sakit karena sakit parah. Dokter mengatakan bahwa ususnya membusuk, hal itu disebabkan karena pola hidupnya yang buruk. Dokter pun memotong usus ayah saya sepanjang tiga meter.







Ketika masa pemulihan setelah operasi, ayah saya mengalami sesak napas dan mendapat penglihatan seperti sebuah cerita film di depan matanya, la melihat penolakannya terhadap usaha-usaha Yesus untuk meraihnya, la dicekam oleh rasa takut akan apa yang akan terjadi. Pada saat itu ayah saya merasakan ada dua buah tangan menjangkaunya dari atas, dan ia mendengar suara berbisik di telinganya, "Jangan khawatir. Engkau ada di tanganku."Dan segera ia dapat bernapas kembali. Setelah keluar dari rumah sakit, ayah saya menyerahkan hidupnya kepada Yesus dan kembali ke gereja Advent. Sekarang ia mengkhawatirkan dua orang putranya, la berdoa,:"Engkau telah menyelamatkanku, tetapi bagaimanakah dengan dua orang putraku?"

Pada waktu itu, saya adalah sopir

Komentar