Berita Misi 9 Desember 2017-Membagikan Yesus di Kereta#Halaman2

Saya bercerita kepadanya bahwa saya adalah mantan pemimpin gereja dan memiliki banyak sahabat di seluruh dunia. Ketika sahabat saya datang ke Ukraina, mereka terkadang mengundang saya untuk menemui mereka di Kiev. Saya katakan kepada wanita tersebut bahwa hal tersebut akan lebih nyaman bagi mereka, dan saya senang bepergian untuk menjumpai mereka. Percakapan ini memberi saya kesempatan untuk bercerita sedikit tentang riwayat hidup saya.

Ketertarikan


Kata-kata saya menarik hati wanita ini. Ia berkata: "Nama saya Nadya. Gereja manakah yang pernah Anda pimpin?"

Saya tidak segera menjawab pertanyaannya. Sebaliknya saya tersenyum dan bertanya. "Anda pergi ke gereja mana?"

"Saya tidak pergi ke gereja mana pun,"jawabnya. "Tetapi saya menganggap diri saya Ortodoks." Nadya menjelaskan bahwa ia bekerja sebagai seorang psikolog dan mengambil spesialisasi merawat orang yang mengalami trauma akibat pertikaian yang sedang berlangsung di Ukraina bagian timur. Kemudian ia berkata:'Saya tahu bahwa Anda bukan seorang penganut Ortodoks. Apakah perbedaan antara gereja Anda dan gereja Ortodoks?"

'Penganut Ortodoks beribadah pada hari Minggu, dan kami beribadah pada hari Sabtu,"saya
menjawab dengan sederhana.

'Apakah artinya itu. Anda beribadah pada hari Sabtu?"

'Pernahkah Anda membaca Alkitab?" Saya bertanya.

'Ya, tentu saja, saya pernah'

'Pernahkah Anda mendengar tentang Sepuluh Perintah Allah?"

"Ya,"jawabnya sambil berpikir. 'Jangan mencuri. Jangan membunuh..."

"Nah, perintah keempat berbicara tentang hari Sabtu," saya berkata.

Perbincangan itu berlanjut untuk waktu yang lama. Saya sadar tidak dapat bercakap-cakap sepanjang malam, sehingga akhirnya saya sarankan bahwa kami beristirahat. Wanita itu ingin tahu lebih banyak, dan ia bertanya di mana ia dapat menemukan buku-buku saya di toko buku Kiev. Saya memberitahunya dalam percakapan kami bahwa saya telah menulis 15 buah buku.






Tetap Berhubungan


Wanita itu menunjukkan kekecewaannya ketika saya katakan bahwa buku-buku itu sudah tidak dicetak lagi, tapi saya berjanji akan mengiriminya sebuah buku jika ia memberiku alamatnya, Ia menuliskan alamat dan nomor teleponnya.

Ketika kami tiba di Kiev keesokan paginya, wanita itu memperkenalkan saya dengan suaminya, yang sedang menantikannya di Stasiun kereta, ia dan suaminya membantu membawakan koper



Ke Halaman 1

Ke Halaman 2

Ke Halaman 3


Komentar