Toma adalah seorang pengusaha di negara Georgia, Ia menabung uang sejumlah 15.000 dolar AS untuk membeli sebuah mobil baru. Tetapi ia merasakan sebuah desakan yang kuat untuk memberikan uang itu kepada sejumlah kerabat yang sedang menderita kesusahan. Bagaimana pun upaya Toma, ia tak dapat mengenyahkan pikiran tersebut. Hal itu bahkan membuatnya terjaga di tengah malam dan membuatnya tak bisa berkonsentrasi dalam pekerjaannya di siang hari. Seolah-olah ada seseorang yang terus memberitahunya untuk menolong kerabatnya.
Akhirnya Toma pun menyerah. Melalui rekan bisnisnya, ia menemukan pekerjaan musiman bagi para kerabatnya di Belanda.
Ia membayar biaya pembuatan paspor dan tiket pesawat mereka ke Belanda. Kemudian ia membagi sisa uangnya untuk para kerabatnya itu sambil mendoakan agar mereka selamat di jalan.
Para kerabatnya tertegun. "Bagaimanakah kami dapat berterima-kasih?“Tanya mereka.
"Ini sebenarnya bukan sebuah pemberian," jawab Toma. "Bekerjalah dan bayar kembali uangnya. Maka-saya dapat membeli mobil."
Para Pengutang yang Mengecewakan
Setelah beberapa waktu, para kerabat ini mulai menghasilkan uang yang banyak di Belanda. Toma meminta mereka membayar utang mereka, tapi mereka menolaknya. Mereka bahkan tidak mengangkat telepon darinya. Toma menjadi curiga, Ia terbang ke Belanda dan mengatakan kepada rekan bisnis nya yang mempekerjakan para kerabatnya itu untuk memotong upah mereka untuk membayar utang mereka kepadanya. Kemudian ia terbang kembali ke Georgia dengan uang tunai 15.000 dollar AS
Lanjut Ke Halaman 1
Lanjut Ke Halaman 1
Lanjut ke Halaman 2
Lanjut Ke Halaman 3
.
Komentar
Posting Komentar