Berita Mission 2 September 2017-Rumah Tangga Bahagia

Ibunya nekat hendak bunuh diri, bahkan keluarganya tidak menerimanya. Tetapi Ranjit terus memiliki pengharapan yang lahir dari sebuah nasihat yang diperolehnya sejak ia masih kanak-kanak.

Ranjit dibesarkan dalam keluarga yang sangat miskin dan sering mengalami kelaparan. Tetapi ia mengatakan bahwa adanya nasihat yang datang dari pemilik rumah sewaan orang tuanya yang adalah orang Advent telah menyelamatkan hidupnya. Tuan rumah berkata kepadanya: "Berdoalah setiap hari, baca Alkitab, dan Yesus akan menuntunmu."

Tuan rumah sangat peduli kepada Ranjit dan bahkan mendaftarkan Ranjit di sekolah Advent serta membayar seluruh biaya pendidikannya. Tetapi ketika Ranjit telah duduk di kelas lima, tuan rumah tersebut pindah ke tempat yang lain, sehingga Ranjit harus didaftarkan untuk bersekolah di sekolah umum.

Berkat Tak Terduga Lainnya





Kemudian Ranjit mendapati bahwa ia akan diizinkan untuk kembali ke sekolah Advent dan mendapat beasiswa yang disediakan oleh Adventist Child India, sebuah organisasi non-profit yang dibuat untuk menutupi biaya sekolah dan biaya-biaya tempat tinggal lainnya yang diperuntukkan untuk anak-anak India usia sekolah. Ranjit mengatakan bahwa ia benar-benar berhutang kepada orang yang telah mensponsori dirinya ke pendidikan Advent.

Selama ia duduk di kelas tujuh, Ranjit telah pindah ke asrama pria di Sekolah Menengah Pertama James Memorial di India Selatan.

Di saat itulah ia mulai mengikuti nasihat yang pernah diberikan oleh tuan rumah beberapa waktu
yang lalu untuk berdoa dan belajar Alkitab, Ia juga mulai menghadiri kebaktian di gereja secara teratur, Ia mengatakan bahwa sekolah itu telah benar-benar menjadi tempat berlindung jauh dari rumahnya sendiri, karena orang tuanya selalu bertengkar.

"Saya merasa kehidupan saya aman di sini,"jelasnya.

Tragedi Menghantam





Tragedi menghantam pada saat Ranjit telah duduk di kelas delapan. Kedua orang tuanya saling adu mulut, bahkan ibunya melakukan tindakan membakar diri. Dan membawa dia kepada kematian. "Peristiwa itu adalah yang paling buruk dalam kehidupan saya," kata Ranjit. "Tetapi terima kasih banyak kepada mereka yang sangat peduli terhadap siswa-siswa muda yang miskin, saya masih mempunyai rumah yaitu sekolah saya."

Pada saat ia sedang meratapi akan kematian ibunya, ia bertekad untuk melayani Yesus dengan setia. Dengan rela ia terus bersedia menjalankan berbagai tugas di gereja sekolah, termasuk bertanggung-jawab memegang kunci gereja alias menjadi kostor.
Tetapi sementara Ranjit menjalani iman barunya tersebut, keluarganya menolak dia. "Saya kehilangan kasih dari ayah saya dan juga hubungan dengan sahabat-sahabat terputus," ungkap Ranjit. "Saya telah mencoba untuk berbicara tentang Tuhan kepada keluarga saya, tetapi
hal itu tidak menjadikan saya lebih dekat kepada mereka. Mereka justru menjauhi saya."

Kesulitan demi kesulitan secara terus-menerus terjadi apalagi ketika ayahnya kembali menikah dan ibu tirinya tersebut menolak untuk menerima Ranjit. Selama masa ini, ia dalam pergumulan besar dan sangat mengganggu pendidikannya, nilai-nilainya anjlok, Ia menjalin persahabatan dengan teman-teman yang memiliki pengaruh yang buruk. Ia bahkan mempertimbangkan untuk menolak Yesus.

Tetapi pada saat ia menghadiri sebuah pekan doa di sekolahnya dan coba menceritakan pengalaman hidupnya kepada pembicara, yaitu seorang pendeta Advent. "Sang pendeta mendoakan saya. Dan saya juga berdoa untuk segala kebutuhan dan penderitaan-penderitaan saya," kata Ranjit.

Iman yang Baru dan Kokoh

Iman Ranjit kembali pulih. Sekarang Ranjit telah berusia 17 tahun dan duduk di kelas sebelas. Setiap hari ia berdoa, membaca Alkitab, dan mencari kehendak Yesus sementara ia sedang bersiap untuk menerima baptisan, Ia berkata:

"Bagi saya, asrama adalah rumah bahagia. Gereja adalah satu-satunya tempat yang aman."

Sekolah Menengah Pertama James Memorial adalah rumah ketimbang sebagai sekolah bagi ratusan siswa yang bersekolah di situ. Bertahun-tahun, ribuan anak

Pesan Misi
> Sekolah Menengah Pertama James Memorial adalah akademi berasrama yang terletak di Provinsi Tamil Nadu di India Selatan. Didirikan pada tahun 1941. Sekolah itu sendiri terdiri atas kelas taman kanak-kanak sampai dengan kelas dua belas. Siswa yang terdaftaradalah 936, termasuk 243 siswa yang tinggal di asrama.
> 80 persen siswa datang dari keluarga Advent, kelas baptisan diadakan setiap hari Sabat, dan terbuka untuksemua siswa dengan berbagai latar belakang agama. Di antara 50 hingga 60 siswa dibaptiskan setiaptahun.
> Bahkan ada lebih banyak lagi siswa yang ingin bersekolah di Sekolah Menengah Pertama James Memorial, tetapi asrama tak dapat menampungnya. Asrama perempuan akan dibangun dengan bantuan Persembahan Sabat Ketiga belas triwulan ini.

muda telah belajar di tempat ini mengenai siapa Yesus itu dan betapa besar kasih-Nya kepada mereka. Kehidupan Ranjit telah diubah melalui sekolah ini bahkan ada ratusan siswa lainnya di seluruh India.






Bagian dari Persembahan Sabat Ketiga belas triwulan ini akan menolong membangun sebuah asrama wanita di Sekolah Menengah Pertama James Memorial. Asrama wanita yang ada saat ini telah berumur 65 tahun, sangat tua dan hanya memiliki lima toilet serta lima kamar mandi untuk kira-kira 100 siswa wanita. Dengan adanya asrama yang baru nanti, akan memungkinkan lebih banyak lagi siswa dan menyediakan lingkungan yang paling sehat untuk tinggal dan belajar. Mohon diingat akan sekolah ini di setiap doa Anda juga melalui Persembahan Misi Sekolah Sabat.
Mohon dicantumkan SUMBER LINK (www.ceritamission.blogspot.com) ini apabila anda copy/paste pada Media Sosial  Terimakasih

Komentar