Berita Mission 4 Maret 2017-Disiksa namun Tetap Setia



Disiksa namun Tetap Setia

Seperti yang kita pelajari pekan lalu, sejarah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Bethel di Oslo, Norwegia, bersemangat dan aktif. Selain anggota Norwegia asli, gereja telah merangkul banyak imigran sebagai bagian dari keluarganya.

Salah satunya adalah Moalign Hailu. Dibesarkan di Etiopia, Moalign banyak menderita karena imannya, seperti yang dialami oleh ayahnya sebelum dia.

'Ayah saya adalah salah satu anggota Advent pertama di Ethiopia, " kata Moalign. ‘Selama waktu itu (1940/50-an) anggota Advent disebut 'anti Maria'" Ayah Moalign dimasukkan ke dalam penjara dan sering dipukul. Tapi Tuhan melakukan mukjizat baginya, kata Moalign "Ketika mereka merantai kakinya, rantai baru itu, pecah berkeping-keping! Mereka mengambil rantai baru lain, dan hal yang sama terjadi lagi!"

Didorong oleh kisah ini, iman Moalign ini telah diperkuat untuk menghadapi kondisi yang sama pada usia muda yaitu 16 tahun. Pada waktu itu (tahun 1978-1991), sosialisme telah memasuki Etiopia, dan pemerintah Soviet memaksakan atheisme.

Dia menjelaskan beberapa tantangan. "Semua orang harus menyebutkan slogan: 'Tidak ada Allah' saya sudah berada di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada saat itu, dan kami semua harus menghadiri pertemuan politik pada hari Sabat."

Ketika Moalign dan dua orang Advent lainnya menolak untuk menyebutkan slogan atau menghadiri pertemuan-pertemuan politik, orang muda lainnya memukul mereka tanpa ampun. Mereka dibawa ke penjara di mana para pejabat memerintahkan untuk menahan para tahanan yang berusia muda.

Di Penjara

"Mereka ingin saya mengutuk Tuhan dan menginjak Alkitab," kata Moalign Mereka mengatakan kepada kami, "Agama adalah candu bagi rakyat. Anda harus bekerja pada hari Sabtu! Anda siapa?! Kristen lainnya bekerja pada hari Sabtu—mereka bekerja untuk pembangunan sosial. Kami berjuang untuk meneruskan pertumbuhan negara kita, dan Anda adalah penghalang! Anda mengajar anak anak muda lainnya untuk dipengaruhi oleh agama ini!"

Seperti yang ayahnya lakukan sebelum dia, Moalign mengalami pemukulan dan penyiksaan di penjara. "Mereka memukul saya dengan gagang senapan, menampar saya, menendang saya—ini adalah normal," katanya. Tapi kadang-kadang, ada 'program yang direncanakan."

"Mereka akan datang dalam keadaan mabuk, sehingga mereka tidak akan memiliki belas kasihan lagi," kata Moalign. “Mereka akan mengikat Anda bersama-sama dan kemudian menggantung Anda, atau meletakkan kaki Anda di kursi, dan mengikatnya. Kemudian mereka akan memukul kaki Anda dengan kabel listrik dan tali kulit."

Ketika ditanya bagaimana ia mampu menanggungnya, Moalign berkata: "Tanyakan Yesus. Saya benar-benar tidak tahu. Saya sedang berdoa."

Setelah Moalign di penjara selama satu tahun, ayahnya diizinkan untuk mengunjunginya. "Saya sangat bangga melihat anak yang berani untuk berdiri bagi Yesus,"katanya. "Sekarang Anda sudah mulai, jangan melihat ke belakang." Kemudian ia mengatakan: "Kita tidak akan bertemu lagi. Ketika Anda mendengar bahwa saya telah mati, jangan menangis—Anda tidak perlu mengacaukan pikiran Anda. Saya akan beristirahat di dalam Tuhan, dan kita akan berada di sana" katanya, menunjuk ke atas.

"Itu Bukan Kami"

Setelah tujuh tahun penjara, Moalign dan dua anggota Advent yang setia lainnya dipanggil ke Kantor Pusat Pemerintah Daerah di mana para pejabat mencoba untuk memberi mereka hukuman mati.

"Tapi entah kenapa, Tuhan campur tangan," kata Moalign. "Mereka mencoba untuk mengintimidasi kami, menceritakan bahwa kami akan dibunuh, tapi itu tidak terjadi."

Kemudian, administrator mengatakan kepada pemuda Advent ini, "Anda memenjarakan diri Anda sendiri. Sebenarnya Anda dapat dibebaskan bertahun-tahun yang lalu. Sekarang hanya ada satu cara, saya menghargai itu—Anda begitu kuat dalam iman Anda. Anda menderita tujuh tahun untuk iman Anda!"

"Itu bukan kami, itu Tuhan," kata Moalign kepadanya.

Lalu orang itu mengatakan ke pada mereka,"Anda akan dibebaskan karena orang Ethiopia sekarang sudah beradab. Tidak ada yang akan menerima propaganda Anda lagi, khotbah Anda. Anda hanya tetesan air di samudera, jadi itulah sebabnya kami melepaskan Anda!”
Fakta Terkini⏩Sekitar 90 persen orang Norwegia menganut agama Lutheran.
⏩Pada tahun 2016, 14 persen dari penduduk Norwegia terdiri dari imigran dan anak-anak yang lahir dari imigran.
⏩ Perguruan Tinggi Negeri Norwegia terbuka untuk siswa dari mana saja di seluruh dunia.
"Anda mengatakan itu,’ jawab Moalign, ‘tapi itu bukan karena orang beradab atau Anda sedang baik untuk kami. Ini dari atas, dan waktunya telah berakhir. Tuhan punya rencana bagi kami, mengapa kami harus dipenjara? Anda telah memberi kami hak istimewa untuk menyebarkan Injil di tempat gelap ini."

Dipanggil untuk Melayani

Setelah dibebaskan pada usia 23 tahun, Moalign melanjutkan pendidikannya di tingkat SMA dan kemudian belajar teologi di Universitas Advent Afrika Timur, di Baraton, Kenya. Setelah kembali ke Ethiopia dia dipilih sebagai Direktur Pemuda dan Penatalayanan, Moalign dipanggil untuk melayani orang Advent Ethiopia yang tinggal di London, Inggris. Setelah beberapa waktu kemudian, orang Advent Ethiopia di Norwegia mengundang Moalign untuk bergabung dengan mereka di Oslo. Saat ini dia melayani kelompok dengan sekitar 50 sukarelawan penginjil kaum awam karena ia mendapatkan penghasilan dengan bekerja di sebuah panti jompo.

Selain mendorong orang Advent Ethiopia yang merupakan bagian dari persekutuan di gereja Advent Bethel di Oslo, Moalign memiliki beban untuk menjangkau sekitar 3.000 orang Ethiopia yang tinggal di Norwegia saat ini.

"Doakanlah kami," ia meminta kepada gereja sedunia.“Kelompok ini perlu doa-doa Anda. Saya membutuhkan doa Anda."