Berita Mission 24 September 2016-PROGRAM SABAT KETIGABELAS


Narator 1:Triwulan ini fokus misi kita adalah Divisi.Afrika Tengah-Timur, dan khususnya di Negara Sudan Selatan dan Rwanda. Kita telah mendengar beberapa cerita yang menakjubkan tentang campur tangan

Tuhan dalam keadaan yang sangat sulit, bertahan hidup, dan pengampunan. Hari ini kita akan mendengar satu cerita lagi yang berasal dari Sudan Selatan. Cerita ini meliputi kerasukan Setan dan pelayanan salah satu pionir dari global misi kita.

Narator 2: Pionir global misi adalah orang awam yang dipilih oleh gereja, diberikan upah kecil, dan diminta untuk pindah ke sebuah komunitas dan mengajarkan Injil yang kekal sementara itu menjadi teladan dalam nilai-nilai Kekristenan. Dalam memulai jemaat baru di daerah baru, tugas pionir sangat unik dan khusus, di antara kelompok orang baru. Tetapi di mana pun para pionir bekerja, mereka terlihat seperti masyarakat umum lainnya, hidup seperti masyarakat setempat, melayani dalam pelayanan yang menyatu, dan bersahabat dengan masyarakat setempat, serta membangun hubungan dengan baik. Rata-rata lamanya waktu untuk berkomitmen bagi para pionir dalam suatu komunitas kurang lebih tiga sampai lima tahun.

Narator 1: Cerita kita hari ini adalah tentang Ajak (ah-JACK) Bol Ayuel, pionir global misi yang bekerja di daerah asalnya dari Greater Upper Nile Field, yang terletak di sudut utara-timur dari Sudan Selatan. Dia telah melayani sebagai pionir sejak Mei 2015.

Narator 2: Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di tempat tinggalnya Ajak ini tidak banyak, tetapi ketika pertempuran pecah di sepanjang perbatasan utara dengan Sudan, sebagian besar anggota melarikan diri. Namun, Ajak dan keluarganya memutuskan untuk tinggal dan melayani sepuluh anggota yang tersisa, serta warga kota lainnya. Ketika pertempuran mereda, banyak orang kembali ke kota.

Ajak berbaur dengan masyarakat agar dapat mengetahui kebutuhan mereka. Dia mulai memberikan pelajaran Alkitab di beberapa rumah.

Suatu hari, rupanya, salah satu tetangga Ajak memiliki pengalaman yang sangat menakutkan. Ajak memberitahu kami tentang hal itu dalam kata-katanya sendiri.

Pembaca laki-laki: Roh jahat merasuk tetangga saya dan dia menjerit dan menangis. Dia berlari keluar dari rumahnya, datang ke rumah saya, dan jatuh ke tanah. Saya keluar dan saat wanita ini melihat saya ia berteriak, "Saya tidak suka orang ini!"

Dia bangkit dan terus berteriak sambil berlari dijalan menuju Gereja Pantekosta. Ketika ia sampai di gereja, ia menjatuhkan dirinya ke bawah dan terus berteriak. Beberapa orang berlari keluar dan memeluk dan menahannya sehingga dia tidak bisa berjalan.

Ketika dia melihat saya mendekatinya, dia berteriak, "Saya tidak mau orang ini di tempat ini!"

"Mari kita berdoa untuk wanita ini," saya berkata kepada mereka yang berkumpul di sekelilingnya. Tetapi ketika saya datang lebih dekat untuk berdoa, ia meniup udara
panas dan menyilaukan pandangan saya sehingga saya harus mundur sejenak. Namun demikian, saya tahu bahwa yang terpenting saat ini adalah berdoa bagi wanita ini sebagaimana dia pernah berharap untuk bebas dari roh-roh jahat yang merasuknya.

Jadi saya melangkah maju lagi dan mulai berdoa, percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkannya. Sementara saya terus berdoa, roh-roh jahat meninggalkan dia. Wanita itu menjadi tenang dan pikirannya telah pulih kembali. Dia membuka matanya, melihat ke kanan dan ke kiri dan kemudian bertanya, "Mengapa saya sampai di sini?"

Ketika dia menyadari apa yang terjadi, dia mulai bersyukur dan memuji Allah. Ketika kami berjalan kembali bersama-sama ke rumahnya saya mengatakan kepadanya, "Allah telah membebaskan Anda dari roh jahat yang menguasai Anda. Adalah sangat penting untuk terus berdoa agar [roh jahat] tidak datang kembali."

Narator 1: Ajak sekarang ini belajar Alkitab dengan wanita itu dan dia sangat bersyukur bahwa roh jahat tidak kembali lagi. Mudah-mudahan, dia akan segera dibabtis.

Narator 2: Seperti yang telah kita lihat triwulan ini, rakyat Sudan Selatan telah melalui perang dan banyak pengalaman yang sulit; namun demikian, gereja terus bertumbuh di sana. Di Juba, banyak yang dijangkau melalui stasiun radio Advent yang terletak di kompleks misi. Yang lain menghadiri program penginjilan, dan masih banyak lagi orang yang mempelajari pekabaran Advent melalui teman atau kerabat.

Narator 1; Meskipun ada gereja Advent di Sudan Selatan, namun tidak ada tempat tinggal atau gedung-gedung tempat di mana anak-anak dan remaja dapat bertemu untuk Sekolah Sabat atau kegiatan lainnya seperti pertemuan Adventurer, Pathfinder, Adventist Youth (AY). Jadi mereka bertemu di bawah pohon atau langit terbuka ketika cuaca baik, namun harus membatalkan pertemuan saat hujan.

Narator 2: Sebagian dari Persembahan Sabat Ketigabelas triwulan ini akan membangun gedung—dikenal khusus sebagai “Lamb Shelter" untuk anak-anak di Juba, Sudan Selatan. Gedung ini akan disediakan sebagai tempat untuk berlindung di mana anak-anak dan remaja akan dapat secara rutin mengadakan pertemuan mereka, tanpa dibatasi oleh cuaca.

Narator 1: Bagian lain dari Persembahan Sabat Ketigabelas triwulan ini akan digunakan untuk kampus baru Universitas Advent Afrika Tengah (UAAT) di Kigali, Rwanda.

Narator 2; Seperti yang telah kita dengar pada triwulan ini, Rwanda adalah negara yang telah bangkit dari abu genosida dan melalui pengampunan dan kasih karunia Allah telah menjadi tempat penyembuhan dan bergerak maju secara bersama-sama.

Narator 1: Dalam hubungannya dengan Divisi Afrika Tengah-Timur, UAAT yaitu membangun sekolah kedokteran Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di kampus yang indah di Kigali. Mahasiswa di sekolah Advent ini tidak hanya akan menerima pelatihan medis yang sangat baik, tetapi mereka juga akan dilatih untuk melayani sebagai misionaris medis yang efektif, bekerja sama dengan Yesus dalam menyembuhkan pikiran, tubuh, dan jiwa.

Narator 2: UAAT ini memerlukan asrama untuk tempat tinggal mahasiswa tersebut serta kantin sehat, yang menyediakan makanan vegetaris. Bagian dari Persembahan Sabat Ketigabelas kita, akan digunakan untuk membantu membangun asrama dan kantin yang sangat di perlukan di kampus UAAT.

Pembaca laki-laki: Terima kasih banyak atas kemurahan hati Anda hari ini dalam membantu anak-anak dan remaja di Sudan Selatan dan Rwanda. Yakinlah bahwa kemurahan hati Anda akan membuat perbedaan yang kekal dalam kehidupan banyak orang. Semoga Tuhan memberkati kita semua!

[Persembahan]