Berita Mission Advent 11 Juni 2016- Sebuah Tujuan Sehat

Catatan Editor: Cerita ini pertama kali diterbitkan di Berita Misi Anak-anak triwulan ketiga 2006. Selama kunjungan ke PNG saya bertemu Ben sesudah hampir sepuluh tahun kemudian. Baca "Kisah Perhentian - Ben" minggu depan. Berikut ini cerita asli (sedikit diadaptasi agar panjang) dari tahun 2006.

Saya dibesarkan dalam keluarga Kristen tapi saya tidak tahu banyak tentang Allah. Ketika saya berumur 12 tahun saya mulai membaca Alkitab. Ketika saya sampai di Imamat 11 saya membaca tentang binatang haram dan halal dan terkejut mengetahui bahwa babi haram. Di Papua Nugini babi adalah bagian terbesar dari menu makanan kami. Saya memutuskan untuk meminta pendeta saya menjelaskan tentang hal itu.

"Saya membaca di dalam Alkitab bahwa kita tidak boleh makan babi tapi kita memakannya. Mengapa? "Saya bertanya kepadanya.

"Segala sesuatu yang Allah ciptakan itu baik"kata pendeta."Jadi kita bisa makan babi atau hewan yang lain."

Jawaban pendeta tidak memuaskan saya. Saya merasa yakin bahwa ada sesuatu yang lebih untuk hal ini daripada apa yang dia katakan. Saya mengatakan kepada keluarga saya bahwa saya tidak ingin makan babi lagi. Mereka tidak mengerti mengapa hal itu penting bagi saya tapi mereka tidak memaksa saya untuk makan daging haram setelah itu.

Saya pernah mendengar bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh tidak makan makanan haram dan saya berpikir bahwa mungkin mereka adalah gereja yang benar.

Jadi saya mulai bertanya untuk mempelajari hal itu lebih lanjut. Satu-satunya orang yang saya tahu yang merupakan anggota Advent adalah seorang anak yang beru-
mur beberapa tahun lebih tua dari saya. Saya katakan saya ingin tahu lebih banyak tentang gerejanya. Dia mengundang saya untuk mengunjungi gereja tapi itu tiga mil (lima km.) dari desa kami.

Gunung Pencobaan

Ketika saya lulus SD, saudara-saudara saya menyembeli dan memanggang babi. Mereka menggoda saya tentang betapa lezatnya itu. Saya menyerah dan makan satu gigitan. Setelah itu saya merasa mengerikan.

Saya menghadapi godaan lain di sekolah-rokok, mabuk, dan penggunaan obat-obatan. Saya tahu hal-hal ini buruk tetapi ketika teman-teman saya menggoda saya saya menyerah. Segera saya merokok hampir satu bungkus sehari.

Sekolah saya hanya sampai kelas sembilan jadi kami sering berbicara tentang ke mana kami akan lanjut ke SMA. Saya ingin belajar di SMA Advent Kabiufa. Teman-teman saya tertawa jadi saya mendaftar ke sekolah lain sebagai gantinya. Saya tidak diterima dan saya kehilangan satu tahun sekolah.

Tahun berikutnya ayah saya memberikan kejutan dan mengatakan saya akan pergi ke Kabiufa. Dia ingin saya berhenti merokok dan Kabiufa tidak mengizinkan merokok. Saya tiba di sekolah berniat untuk berhenti merokok tapi berhenti jauh lebih sulit daripada yang saya harapkan.

Teman-teman saya tidak membawa pengaruh yang baik. Kami

Pos Misi
-Papua Nugini Union Mission (PNGUM) diselenggarakan pada tahun 1949.
- Dengan 240.205 anggota Advent Papua Nugini Union Mission (PNGUM) memiliki keanggotaan tertinggi suatu wilayah di Divisi Pasifik Selatan.
-Ada 962 gereja dan 2.852 perusahaan dalam PNGUM.

membolos dan menyelinap keluar untuk merokok. Guru saya mengatakan kepada kami bahwa jika kami punya masalah kami bisa berbicara dengan mereka tentang hal itu.

Tapi saya mengelak bahwa punya masalah dan saya menolak untuk meminta bantuan.

Pengecekan Sesungguhnya 

Nilai saya anjlok dan saya tahu bahwa ayah saya akan kecewa jika ... saya gagal jadi saya fokus pada pelajaran lagi. Saya tahu bahwa saya perlu untuk berhenti merokok tapi itu sangat sulit. Saya menyadari bahwa saya tidak bisa berhenti sendiri dan memutuskan bahwa saya harus meminta Tuhan untuk mengambil kendali dalam hidup saya. Setiap,pagi saya berdoa agar Allah menghilangkan keinginan untuk merokok.

Sementara semester berakhir kami menunggu dengan cemas untuk buku rapor kami yang akan memberitahu kami apakah akan kembali tahun depan, datang kembali dengan masa percobaan atau
dikeluarkan. Saya berdoa supaya saya akan diizinkan untuk kembali. Ketika wakil kepala sekolah memberikan saya surat, saya membaca bahwa saya dalam masa percobaan tetapi bisa kembali. Dia mengatakan kepada saya "Kamu harus mengubah sikap) kamu jika kamu ingin kembali." Saya berjanji bahwa saya akan berubah. Kemudian saya mengetahui bahwa semtia teman-teman saya telah dikeluarkan.

Saya tiba di rumah bertekad untuk menjauhi rokok. Saya mengatakan kepada ibu saya bahwa saya ingin menghadiri gereja Adventdi dekat rumah kami dan ia senang. Kemudian dia mengatakan kepada saya bahwa ketika ia masih muda ia menghadiri gereja Advent. Dia mendorong saya dan bahkan berjanji untuk pergi dengan saya sesekali.

Ketika saya kembali ke sekolah saya mengatakan kepada pendeta bahwa saya ingin menyerahkan hidup saya kepada Yesus dan bergabung dengan kelas baptisan. Saya
benar-benar menikmati belajar lebih banyak tentang Allah. Saya merasa bahwa saya akhirnya mulai mengerti siapa Dia.

Babak Baru

Dengan bantuan Allah saya bebas dari tembakau. Saya tahu akan ada godaan lain tapi saya sudah meminta bantuan Tuhan. Saya memberitahu teman-teman saya bahwa saya telah membuat janji kepada Allah dan bahwa saya ingin menjadi setia kepada-Nya.

Segera saya akan dibaptis. Ibuku telah menuruti Firman-Nya dan menghadiri gereja. Bersama-sama kami berdoa agar seluruh keluarga kami akan bersatu dan menyembah Tuhan bersama-sama satu hari.

Ben Pilisi sedang menyelesaikan tahun terakhirnya di Kabiufa Advent Sekolah Menengah, lafl berharap untuk belajar akuntansi. Berdoalah agar Ben terus mengikuti Allah dan menjadi saksi untuk keluarganya.

Komentar